Leong putu
Media sekarang lebih tertarik untuk memuat berita seekor ular dua meter ada di plafon rumah warga. Atau lebih semangat memberitakan kebaya merah hingga berseri-seri, lanjut kebaya hijau. Dan kemarin mulai memberitakan video SPG sampai membuat menelan ludah. ....wkwkwkwk.....
Mbah Mars
Peran wartawan koran untuk nahi munkar melawan oknum aparat ibarat lampu tinggal kelip-kelip saja. Maka tak akan lagi kisah wartawan Abdur dalam "Siapa membunuh Putri". Jangankan muncul Abdur Abdur baru di koran. Lha wong di CHD saja Abdur sudah tidak boleh berkisah. Entahlah apa sesungguhnya yang terjadi.
Juve Zhang
Ibu itu beli 2004 masih murah, sampai 500 ha, mungkin itu aslinya tanah desa setempat, surat surat nya mungkin tak ada , sebagai orang yg pernah juga membeli tanah sampai 20 hektar di Riau , dan berbagi dua sama kawan sekantor, konon tanah yg dibeli itu sekarang jadi lahan sawit juga. Sampai sekarang belum pernah lihat kondisi lahan nya , belum minat "perang" sama pemilik lahan sawit .wkwkwk. soalnya perang perlu "amunisi" dan beaya "amunisi" akan lebih besar dari beaya beli tanah dulu. Lebih senang "mancing " dulu di kolam bursa, kadang dapat tongkol, kadang kembung sekali kali umpan di makan ikan hiu habis. Satu hal terus mancing sampai hapal mana yg banyak tongkol dan banyak hiu nya.begitu lah para suhu mancing mania mengajari di YT. Bagi perusuh disway yg sangat jeli dan pandai baca situasi lihat lah para suhu mancing mania mengajari di YT ,ilmu mancingnya sangat mumpuni, kalau anda minat jadi ahli "mancing" belajarlah sama mereka. Tongkol,kembung akan dapat anda bawa pulang ke rumah. Gak perlu IQ 140 plus minus, ketekunan, kejelian, kemauan bawa tongkol , kembung itu modal utama. Wkwkwk
Jimmy Marta
Mancing dikolam gt rame sekali.. Heran ya..! ditelan hiu semua masih terus mancing..!
Kliwon
Untuk kesekian kalinya, jadi teringat pesan ayahku almarhum dulu. Beliau tidak mau ada anak²nya yang jadi polisi. Padahal aku yakin, dengan seragam polisi, ketamvanan & pesonaku bakal melebihi Inspektur Ladusing. Buat semuanya yang saat ini sedang berjuang mendapatkan keadilan, anda semua sangat hebat. Tidak banyak yang bernyali melawan kedzaliman aparat. Apalagi kalau anda bukan siapa². Begitu menguras energi, pikiran, ketenangan & kebahagiaan. Tapi pada akhirnya, keadilan akan menemukan obatnya. Kedzaliman akan menemui penyakitnya. Dan seperti biasa, semesta akan membereskannya.
Amat K.