Hati Yon terus merasa gundah gulana, rasanya ingin cepat tiba di rumah sakit.
Sayang kondisi jalan di Pulau Rimau dalam keadaan rusak berat, dia terpaksa mengatur kecepatan dalam pejalanan cukup kencang.
Yon tidak menghiraukan lubang yang besar atau air tergenang di jalan. Tak sabar, Yon berjalan dengan kondisi hujan gerimis.
Yon terus memacu sepeda motornya. Jari sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB, namun Yon belum juga keluar dari simpang Pulau Rimau, lantaran tidak bisa memacu kendaraan lebih cepat. Karena kondisi jalan lincin dan berlubang.
Lelaki asal Jawa Tengah tersebut terus berusaha untuk sabar dalam perjalanan. Keinginan mau cepat sampai bertemu dengan orang tua angkat yang telah memberikan penghidupan dirinya di masa bujangan dulu.
Apalagi hubungan Yon dengan orang tua angkatnya tidak pernah terputus. Jampir enam bulan tidak bersua dengan pak As.
Setelah tiba di simpang Pulau Rimau, Yon berhenti sejenak memakai jas hujan. Lalu, dia melanjutkan perjalanan kembali.
Tiba di kios simpang Seterio, dia mampir sebentar untuk mengisi bahan bakar. Maklum persiapan bahan bakar sudah sangat menipis diperkirakan tidak sampai ke Palembang.