Ceres Swasta

Rabu 11-01-2023,06:20 WIB

Ibarat perasaan sadboy, Perppu CIKER: seorang yang jatuh cinta pada orang yang tepat, cuma nasibnya: di waktu yang salah. Sedih. Melow.

 

Liam Then

Malaysia 2022 masih berkutat dengan stock pemimpin lama, warisan pra krisis 1998. Indonesia sebaliknya sangat dinamis jagad politiknya. Pasca 1998. Pak Habibie, Gusdur, Ibu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi. Dan nanti 2024 tokoh baru akan maju menggantikan. Meskipun ada peluang stock lama cukup besar untuk muncul di 2024, tetapi stock lama ini cukup lumayan, cukup "maverick" seperti julukannya di kala muda, manuvernya menghasilkan 2 lusin Rafale, pesawat jet tempur generasi 4.5. Mental sangat kuat, kita sudah lihat. Pantang mundur. Semoga bukan cuma tipe Yes Bos, yang cuma terima laporan bawahan yang suka mundak- munduk. Tetapi tipe seperti Bos yang itu, yang tak terima bawahan kerja gak pakai akal, yang kerjanya "selembe" kata orang melayu Pontianak. Juga dalam laporan kerjanya suka "merampot" Hasil Z lapor A. Analisa saya, tipe bawahan seperti inilah yang bikin Pak Prabowo kalah pemilu kemarin. Bukan lagi bola api yang mereka sering lemparkan ke atasan, tapi bom molotov dan saudara-saudaranya. Pak Prabowo ini meskipun stock lama, saya perhatikan semangat dan keseriusannya ,seperti ber-aura baru. Sebenarnya ada banyak tokoh muda Indonesia yang brilian secara pemikiran ,tangkas dan lugas dalam bersikap. Tapi sayang masih dianggap petugas. Padahal tokoh--tokoh muda ini sudah membuktikan, sebagai kopral yang tahan peluru di pemilu kemarin, "vanguard" yang perkasa dan berani di frontline. Apakah mereka sedang -bidding their time-, sedang manuver "maverick" ala Pak Prabowo? 

 

Saiful Ahmad

Saya pernah mendengar dari point of view teman saya yang Malaysia kenapa negara jiran itu suka mengklaim warisan budaya yang oleh orang Indonesia diklaim sebagai budaya milik Indonesia. Jawabannya karena antara Malaysia dan Indonesia memiliki nenek moyang yang sama. Contohnya rendang, yang sudah disajikan di meja makan masyarakat di Semenanjung dan di Sumatra Barat ratusan tahun sebelum Malaysia dan Indonesia ada. Hadirnya dua negara merdeka itu (Malaysia dan Indonesia) justru malah mempolarisasi keeratan sosial budaya yang sudah ratusan tahun terjalin hanya karena klaim sepihak. Sudah saatnya antar negara melayu mendirikan semacam Dewan Kerjasama Negara-Negara Berbahasa Melayu. Yang salah satu tugasnya mempromiskan common interest di bidang sosial dan budaya. 

 

Saiful Ahmad

Negara serumpun dari Bangsa Turki sudah mendirikan The Organization of The Turkic States (Organisasi Negara-Negara Turki). Sebelumnya bernama The Cooperation Council of the Turkic Speaking States (Dewan Kerjasama Negara-Negara Berbahasa Turkic). Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2009 di Nakhcivan, Azerbaijan (Nakhcivan Agreement). Anggotanya negara-negara independent Suku Bangsa Turkic dan memiliki akar bahasa yang sama yakni Bahasa Turkic di antaranya: Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgistan, Turkmenistan, Turkiye, dan Uzbekistan. Kenapa anggotanya harus negara independen? Karena masih ada Suku Bangsa Turk yang menjadi minoritas di beberapa negara misalnya Uygurs di Xinjiang, RRT dan Tatar di Tatarstan, Russia. Kembali ke The Organization of The Turkic States, tujuan organisasi ini diantaranya saling menguatkan dan berbago common interest di bidang pertahanan, ekonomi, kebijakan luar negeri, dan sosial budaya. Ini terbukti efektif menetralkan ketegangan di antara negara-negara tersebut. Hampir tidak pernah terdengar sengketa perbatasan, klaim sepihak warisan nenek moyang, dll. Mungkin ini bisa ditiru oleh negara serumpun berbahasa melayu Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. 

 

Dodik Wiratmojo

Sebetulnya malaysia,seperti saudara sendiri, banyak tokoh malaysia yg asli indonesia seperti wakil pm malaysia ahmad zahid ,ayah dr kulonprogo ibu dr ponorogo, najib razak keturunan makasar ,muhyidin yassin ktrunan siak riau jawa, dan msh byk lg, kl pm anwar dan pak jkw bs menyatukan kepentingan yg sama, bakal jd kekuatan besar di asia dengan resiko dijegal barat dgn adu dombanya,sprti skrg ini

 

Johannes Kitono

Salah satu bukti jatuhnya Malaka di tangan Portugis ( 1511 ) adalah Kapal Flor de la Mar yang membawa jarahan dari Kerajaan Malaka. Kapal tsb tenggelam di Selat Malaka, entah kena badai, kelebihan berat muatan hasil jarahan atau berat dosa penjarahnya.Konon selain Batu Permata juga ada 60 ton emas diatas Kapal. Saat itu kerajaan Malaka adalah pusat perdagangan di kawasan Timur dibawah Sultan Mahmud yang pasti sugih. Menurut Sejarahwan Prof Peter Carey, nilai muatan armada tsb sekitar US$.30 mily. Tentu banyak pemburu harta karun yang mengincar shipwreck tsb.konon grup konglo Jakarta sudah menghabiskan sekitar US$.10 juta untuk menemukan lokasi harta karun tsb tapi masih nihil hasilnya.Silahkan konversi sendiri nilai harta karun dan biaya eksploitasinya ke rupiah.Kalau nanti ketemu lokasinya yang kebetulan masuk di wilayah Indonesia tentu saja team Indonesia dan Malaysia harus negosiasi menentukan bagi hasilnya. Di Nusantara banyak harta karun Kapal tenggelam ( shipwreck ) yang belum terjamah oleh manusia. Dan untuk ambil harta karun Shipwreck ada UU nya dan dibawah KKP ( Kementrian Kelautan dan Perikanan ). Kapal Nanking Cargo yang tenggelam ditahun 1752 di Laut China Selatan baru di ketemukan oleh Michael Hatcher ditahun 1985 dan hasilnya di lelang di Christie's Amsterdam. Muatan Kapal tsb 100 ribu porselen dan 200 kg emas batangan. Dulu porselen tidak ada harganya dan dimanfaatkan sebagai balancing Kapal Jung. Now sesudah 235 tahun jadi antik dan bernilai tinggi.

Tags :
Kategori :

Terkait