PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Program berobat gratis cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Banyuasin, mendapat keluhan dari masyarakat miskin.
Pasalnya, warga miskin yang berobat tidak bisa lagi menggunakan KTP dan KK. Buktinya, walaupun mengaku miskin dan tak punya uang petugas puskesmas tetap meminta uang kepada pasien yang berobat.
Keluhan ini datang dari warga Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III yang minta identitasnya dirahasikan, mengeluhkan apa yang dialaminya kepada redaksi harianbanyuasin.com, Rabu 19 Oktober 2022.
Alih-alih ingin mendapatkan pelayanan geratis dengan KTP dan KK, ia malah dimintai uang Rp 30.000 untuk administrasi berobat.
"Kejadian pada hari Minggu, saat itu anakku sakit. Takut terjadi apa-apa lalu saya inisitif membawanya ke Puskesmas Pangkalan Balai ke ruang UGD pada hari Minggu," ujarnya.
Usai diperiksa dan diresepkan obat, lalu disodorkan kwitansi Rp 30.000 sebagai administrasi berobat.
"Saya kaget, sebab saya tahu cukup pakai KTP dan KK. Saya tak punya uang sebab kondisi keuangan kami memang lagi susah, suami ngojek. Musin hujan tak dapat pelanggan," keluhnya.
Menurutnya ia hanya minta kejelasan dari pemerintah apakah program berobat gratis cukup menggunakan KTP KK sudah tak berlaku lagi.