PANGKALAN BALAI, harianbanyuasin.disway.id - Meski kondisi cuaca saat ini masuk musim kemarau, tetapi karena kemarau basah masih ada potensi hujan yang terjadi. Hal inilah, yang membuat terjadinya genangan-genangan air.
Dinas Kesehatan Banyuasin, mengharapkan antisipasi dampak cuaca yang saat ini tidak bersahabat. Selain untuk kesehatan, juga yang perlu diperhatikan adalah kembang biak nyamuk demam berdarah.
Saat ini, terdata di Dinas Kesehatan
Banyuasin, jumlah DBD di wilayah Banyuasin mengalami peningkatan. Dari tahun 2021 ada 115 kasus DBD, namun baru sampai bulan Juli
2022 kasus DBD di kabupaten Banyuasin sudah ada 148 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin DR dr Rini Pratiwi MKes mengungkapkan, ada tujuh wilayah yang sangat diantisipasi terhadap DBD. Tujuh wilayah ini, selain dipengaruhi karena area perkebunan juga karena jumlah penduduk yang padat.
"Dari data yang ada, wilayah di Kenten Laut, Sukajadi, Pangkalan Balai, SuakTape, Betung Kota, Sembawa, dan Mariana ini rentan sekali. Jadi kami himbau, masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," ujar Rini, Rabu (20/7/2022).
Langkah antisipasi dari Dinas Kesehatan Banyuasin melalui puskesma terus dilakukan. Salah satunya dengan sosialisasi dokter masuk desa. Pembagian bubuk abate dan fogging juga dilakukan terhadap wilayah yang rentan terhadap kembang biak nyamuk demam berdarah.
"Salah satu pencegahan, dengan cara gotong royong. Membersihkan bak penampungan, buang benda yang dapat menampung air. Tiga M yakni menguras, menutup dan mengubur itu diperlukan. Karena, nyamuk DBD ini senang berkembang biak di air yang bersih," katanya.