"Butuh upaya keras untuk memajukan perempuan. Saya mendorong Fatayat dalam menyukseskan terkait isu pemberdayaan perempuan tersebut. Fatayat harus memanfaatkan peluang untuk meningkatkan daya saing perempuan sehingga seluruh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan dapat bangkit bersama. Kita punya tanggung jawab untuk meneruskan visi Islam," sebutnya.
Kongres XVI Fatayat NU rupanya dihadiri juga secara langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengatakan, Fatayat NU juga memiliki andil dalam menjaga pertahanan negar. Termasuk juga dalam memajukan bangsa.
"Kita sepakat, kaum perempuan adalah ujung tombak dari pertahanan dan kemajuan negara ini. Perempuan berperan mendidik generasi penerus bangsa. Jika pendidikan itu lemah, maka bangsa ini juga akan lemah," bebernya.
Kendati demikian, menjaga pertahanan negara merupakan kewajiban semua pihak.
"Ketahanan dan kemajuan negara ini kewajiban bersama. Jika kita tidak bisa melindungi wilayah kita, bagaimana kita bisa mensejahterakan masyarakat. Jadi semua harus bergerak dan saling membantu," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan, sejauh ini Fatayat NU telah berupaya maksimal memberikan kontribusi dalam membangun perempuan Indonesia yang hebat.
"Kita sudah melakukan banyak aksi dan resolusi. Kita mulai dari penguatan lembaga yang memang menjadi visi kami,"tuturnya.