"Saya dari dulu sudah tau resikonya, makanya tak terlalu semangat investasi yang besar. Pastinya pesan saya jangan percaya dengan yang menawarkan cari uang dengan cara instan, kerja keras dagang supaya berkah," ujarnya.
Dikatakannya, awalnya semua pembayaran dari pihak agen berjalan lancar tanpa ada kendala. Namun, lama kelamaan bisnis ini kesulitan melakukan pembayaran hingga pada akhirnya website sudah tak bisa lagi diakses.
"Sebagian orang yang tergabung dalam grup AGT ada yang pasrah. Ada juga yang berharap website AGT kembali normal dan bisa diakses normal dan menghasilkan uang kembali,"katanya.
Dari pantauan harianbanyuasin.com memang tawaran Website AGT komer itu sangat menggiurkan. Sebab memberikan keuntungan yang berlipat-lipat ganda.
Tak hanya itu sistem kerjanya pun sangat mudah. Setelah korban berinvestasi cukup melakukan klik kerja beberapa menit dan menghasilkan uang yang dijanjikan.
Dari penelusuran jika perusahaan AGT ini mengaku berkantor di Inggris yang didirikan pada tahun 2019 lalu.
Adapun investasi pembelian iklan yang ditawarkan mulai dari Rp 93.000 hingga Rp 152.000.000. Bukan hanya warga Banyuasin yang mengalami kerugian seluruh Indonesia dengan kerugian member mencapai miliaran rupiah.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Hary Dinar mengaku belum menerima laporan dari member yang mengalami kerugian dari investasi itu. "Belum ada laporannya," singkat dia. (ron/Riani)