Keluarga Korban Emosi, Rekonstruksi Penembakan Sopir Angkut di Banyuasin Terhenti di Adegan ke-33
Keluarga Korban Emosi, Rekonstruksi Penembakan Sopir Angkut di Banyuasin Terhenti di Adegan ke-33--
HARIANBANYUASIN.COM - Rekonstruksi kasus penembakan sopir angkut Oberta alias Obi di Mapolres Banyuasin, Selasa (18/11) sore, terpaksa dihentikan setelah situasi mendadak ricuh.
Dari total 38 adegan yang direncanakan, rangkaian rekonstruksi hanya dapat berjalan hingga adegan ke-33—yakni saat tersangka Hadi menembak korban menggunakan senjata api.
Kericuhan dipicu oleh salah satu anggota keluarga korban yang emosional saat menyaksikan jalannya rekonstruksi. Tanpa dapat ditahan, ia memukul tersangka Hadi tepat ketika adegan penembakan diperagakan.
Melihat kondisi tersebut, anggota Polres Banyuasin langsung mengambil tindakan tegas. Mereka meminta seluruh keluarga korban serta warga yang menonton untuk segera bubar dari lokasi.
"Keluar, bubar!" teriak seorang anggota Reskrim Polres Banyuasin. Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap petugas yang sedang menjalankan rekonstruksi di tengah cuaca panas.
Pihak kepolisian menegaskan tidak melarang pengambilan dokumentasi berupa foto atau video. Namun demi keamanan, tersangka Hadi langsung diamankan ke ruang Reskrim agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Ibu korban, Alami Hayati, bahkan sempat berteriak histeris ketika melihat adegan yang memperagakan aksi penembakan terhadap anaknya.
"Pembunuh, b4bi!" teriaknya penuh emosi.
Pada adegan ke-33 tergambar jelas bagaimana tersangka Hadi menembak Oberta sebanyak tiga kali hingga korban tersungkur di pelukan adiknya, Beta.
Setelah menembak korban, Hadi sempat mengarahkan senjata ke adik korban, namun senjata tersebut tidak meletus meski pelatuk ditarik hingga tiga kali.
"Hidup Galo (nembak Oberta), tapi ke aku tidak hidup," ujar Hadi dalam adegan tersebut.
Kuasa hukum keluarga korban, Emilia Puspita, menyatakan bahwa rekonstruksi yang dilaksanakan Satreskrim Polres Banyuasin berlangsung transparan.
"Kita apresiasi," ujarnya.
Ia mengakui rekonstruksi tak dapat diselesaikan hingga adegan ke-38 akibat kericuhan, namun menurutnya inti kejadian sudah tergambar jelas hingga adegan ke-33.
Sumber: