Keluarga Korban Emosi, Rekonstruksi Penembakan Sopir Angkut di Banyuasin Terhenti di Adegan ke-33
Keluarga Korban Emosi, Rekonstruksi Penembakan Sopir Angkut di Banyuasin Terhenti di Adegan ke-33--
Ia menambahkan bahwa pekan depan akan digelar rekonstruksi dari pihak terdakwa.
Peristiwa penembakan tragis itu bermula dari selisih paham saat antrean BBM di SPBU Limau, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Selasa (21/10) sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketegangan sempat mereda setelah warga melerai adu mulut antara sopir angkutan desa, M. Dwi Yulianto, dengan Hadi, pengemudi Toyota Innova Reborn berwarna hitam.
Namun keributan kembali pecah ketika kedua pihak tanpa sengaja bertemu di KM 40, tepat di simpang Desa Tanjung Agung, Kecamatan Banyuasin III.
Melihat pertikaian itu berlanjut, Oberta yang tengah melintas bersama adiknya Beta langsung berhenti dan berusaha melerai.
Justru saat itulah Oberta ikut menjadi sasaran pengeroyokan tiga pelaku. Di tengah kekacauan, Hadi kembali ke mobilnya, mengambil senjata api jenis FN, dan menembak Oberta hingga korban meninggal dunia di lokasi.
Selain Oberta, M. Dwi Yulianto juga terkena tembakan di bagian perut. Ia berhasil diselamatkan dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Banyuasin.
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo melalui Kasat Reskrim AKP M Ilham mengatakan kalau saat dilakukan rekontruksi perkara ada dari pihak keluarga korban yang menyaksikan proses rekontruksi sempat ramai terbawa emosi. Namun usai itu, kegiatan berjalan aman dan kondusif."Kembali aman dan kondusif,"katanya.
Sumber: