Pacet vs Lintah, Siapa yang Sebenarnya Penghisap Darah yang Lebih Menyeramkan?
Pacet: Si Penghisap Darah dari Hutan yang Sering Dikira Lintah--Youtube Pustaka Tropis
BACA JUGA:Penasaran Pada Teka Teki Filosofis Tentang Duluan Ayam VS Telur, Yang Mana Menurut Kalian ?
BACA JUGA:Sadis Tapi Unik! Ini Dia Pari Gergaji, Predator Laut Bermoncong Tajam!
Bentuk Tubuh dan Cara Bergerak
Pacet memiliki tubuh yang lentur dan dapat memanjangkan diri hingga dua kali lipat dari ukuran aslinya, membuat mereka mampu merayap dan bergerak cepat.
Dengan bentuk yang menyerupai silinder kecil dan berwarna cokelat hingga abu-abu gelap, mereka bisa menyamarkan diri dengan baik di antara dedaunan hutan.
Ketika sudah menemukan inang, pacet akan menempel dengan kuat dan mulai menghisap darah melalui mulutnya yang kecil.
Berbeda dengan lintah yang menggunakan enzim khusus untuk mencegah pembekuan darah, gigitan pacet umumnya lebih terasa dan sering menyebabkan rasa gatal serta iritasi ringan pada kulit.
Tidak jarang orang baru menyadari keberadaan pacet saat sudah melihat bercak darah atau merasakan perih di kulit.
Mitos dan Fakta tentang Pacet
Meski ukurannya kecil, pacet sering kali ditakuti oleh orang-orang yang gemar berkegiatan di alam.
Salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa gigitan pacet bisa menyebabkan penyakit serius.
Namun, sebenarnya gigitan pacet umumnya tidak berbahaya dan hanya menyebabkan iritasi sementara.
Perawatan yang benar setelah gigitan pacet adalah dengan membersihkan luka dan mengoleskan antiseptik untuk mencegah infeksi ringan.
Selain itu, banyak yang menganggap pacet hanya aktif di musim hujan, padahal hewan ini dapat ditemukan sepanjang tahun di hutan-hutan tropis, terutama di daerah dengan kelembapan tinggi.
Cara Menghadapi Pacet Saat Berada di Alam
Sumber: