Abainya Dunia Terhadap Gaza

HARIANBANYUASIN.COM - Penderitaan ummat muslim di Gaza masih terus belangsung hingga saat ini, bukan hanya rakyat sipil yang beguguran, namun hampir semua bangunan serta fasilitas yang ada di kota itu hancur.

Hanya tersisa puing puing reruntuhan akibat bom yang diluncurkan oleh zionis yahudi.

Rumah sakit yang menjadi pusat kesehatan terpaksa berhenti operasi akibat kekurangan pasokan obat obatan dan listrik.

BACA JUGA:Pornografi Merusak Generasi Muda

BACA JUGA:Kiprah Politik Muslimah dalam Islam

Menurut pernyataan kementerian kesehatan Gaza, sekitar 60 persen obat-obatan esensial dan 83 persen pasokan medis di Gaza tak bisa berjalan sesuai fungsinya karena Israel terus mengontrol dan menutup semua akses perbatasan di Gaza. Dilansir dari Antara, Sabtu, 25/8/2024).

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian kesehatan Palestina mengatakan situasi di Gaza sangat krisis.

Hal ini dikarenakan belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal obat-obatan dan pasokan medis yang mengakibatkan penghentian total layanan medis kritis, termasuk perawatan darurat, operasi, perawatan intensif, dialisis, layanan kesehatan primer, dan layanan kesehatan mental.

BACA JUGA:Heboh Anak SD Kecanduan Hubungan Badan, Indonesia Darurat Pergaulan Bebas?

BACA JUGA:Tambang Ilegal Tak Aman, Apa Peran Negara?

Seperti diketahui sejak genosida pada September 2023 lalu telah merenggut banyak korban jiwa, lebih dari 40.300 orang syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.300 korban luka-luka.

Hingga saat ini belum ada satu negara yang mampu membebaskan muslim di Gaza, negara negara tetangga Palestina yang memiliki kemiliteran canggih, hanya sekedar mengutuk, tanpa mempu mengerahkan tentara.

Abainya pemimpin muslim terhadap persoalan palestina adalah buah dari penerapan sistem demokrasi, sekat sekat kebangsaan telah menutup mata dan hati mereka, bahkan ada yang malah menabur garam diatas luka kaum muslim di Palestina.

BACA JUGA:Zina, Perbuatan Keji yang Dianggap Biasa

Sumber: