Kasus DBD di Banyuasin Meningkat, Talang Kelapa Tertinggi dengan 59 Kasus

Kasus DBD di Banyuasin Meningkat, Talang Kelapa Tertinggi dengan 59 Kasus

Pj Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam SH saat memukul gong tanda dibukanya pencanangan gerakan serentak pembebasan sarang nyamuk DBD. --

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyuasin menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuasin, DR dr. Rini Pratiwi, MKes dalam sambutannya pada acara Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di halaman kantor Dinkes Banyuasin, Selasa 30 Januari 2024.

"Pada tahun 2022, tercatat 220 kasus DBD dengan 2 orang meninggal dunia. Tahun 2023, kasus DBD menurun menjadi 154 kasus dengan 1 orang meninggal dunia," jelasnya.

BACA JUGA:Kenakan Sendal Saat Jam Kerja, Puluhan Pegawai Pemkab Banyuasin Terjaring Razia Satpol PP

BACA JUGA:Terapkan Sistem Green House, Petani Banyuasin Sukses Bertanam Melon, Keuntungan Bakal Bangun Pesantren

"Namun, di awal tahun 2024 ini, sudah terdapat 74 kasus DBD dengan 4 orang meninggal dunia," ungkap dr. Rini.

Kecamatan Talang Kelapa menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, yaitu 59 kasus dengan 1 orang meninggal dunia.

"Hingga saat ini, belum ditemukan obat penawar DBD," kata dr. Rini. 

BACA JUGA:Agrowisata Petik Buah Melon di Banyuasin Jadi Destinasi Wisata Menarik, Ini Lokasinya

BACA JUGA:5 Rekomendasi Sepatu Converse Terbaik di Blibli Online Mall

"Oleh karena itu, upaya terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, yaitu melalui gerakan PSN, " tambahnya. 

Dinkes Banyuasin terus menggencarkan gerakan PSN melalui program "Satu Rumah Satu Jumantik". 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang Bagikan Bansos Anak Stunting

Sumber: