BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Hasil Kerajinan Tangan Warga Desa Terlangu Banyuasin, 5 Hari Hasilkan Satu Lembar Tikar Rumbai

Hasil Kerajinan Tangan Warga Desa Terlangu Banyuasin, 5 Hari Hasilkan Satu Lembar Tikar Rumbai

Proses penganyaman tikar rumbai khas Desa Terlangu Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin.--

Dilanjut dengan proses pewarnaan dan baru bisa ditetar (anyaman).

BACA JUGA:Tol Kapal Betung Mulai Difungsionalkan, Pengguna Jalan Bisa Masuk dan Keluar Melalui Pintu Ini

"Dalam pewarnaan tikar biasa menggunakan pewarna sumbe," jelasnya.

"Paling lama, butuh waktu sekitar seminggu mulai dari pengambilan bahan," katanya.

"Tapi kalau untuk pengamanan hingga jadi, hanya memakan waktu 5 hari saja," ujarnya.

BACA JUGA:Tol Hanya Diperuntukkan Bagi Tamu Harganas, Tapi Kendaraan Jenis Ini Diperbolehkan Lewat

Sayangnya, peminat tikar rumai ini sudah mulai berkurang.

Lantaran banyaknya produk alas lantai lainnya yang lebih modern.

Walau demikian, pengerajin tetap menjaga hasil kerajinan tangan tradisonal ini agar tetap lestari.

BACA JUGA:Selamat! Wakil Bupati Banyuasin Raih Penghargaan Dharma Karya Kencana

"Untuk pemasaran hanya sekitar desa saja. Atau kita jual saat adanya pameran-pameran seperti ini," ungkapnya.

"Pak Bupati (Askolani) pernah membeli tikar rumbai kami," ucapnya semangat.

Untuk harga, kata Nike, untuk satu lembar tikar rumbai dijual berkisar antara Rp100.000 hingga Rp300.000. Disesuaikan dengan ukuran tikar.

"Jika ingin membeli tikar rumbai, datang saja ke stand PKK di arena Banyuasin Expo. Sebelum ditutup," ajaknya.*

Sumber: