Minimnya Perlindungan Negara Terhadap Warga

Minimnya Perlindungan Negara Terhadap Warga

--

 

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya.” (HR Bukhari)

 

Hanya saja, dalam sistem sekularisme hari ini

peran dan fungsi ayah atau ibu sulit difungsikan. Sebab, faktor utama yang dapat menjaga peran orang tua adalah diterapkannya sistem yang berasal dari Allah Swt., yakni sistem Islam. Islam memberikan aturan yang sempurna dan paripurna untuk hidup manusia. Tinggal manusia yang menjalankannya.

 

Lihatlah, bagaimana paradigma sistem Islam menjaga keluarga dan menempatkan peran ibu dan ayah sesuai kapasitasnya. Ibu tidak dibiarkan 'stress' menanggung beban kehidupan, karena negara akan hadir menjamin kebutuhan hidup rakyatnya. Negara akan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Pun demikian dengan jaminan keamanan, kesehatan dan pendidikan akan dipenuhi negara. Karena tugas dan fungsi utama negara adalah sebagai riayah su'unil 'ummah (mengurusi urusan umat). 

 

Negara akan mendidik warga negaranya agar memiliki akidah Islam. Negara pun akan memberikan lapangan pekerjaan bagi Ayah untuk mencari nafkah. 

 

Seorang ibu tidak akan merasa khawatir tentang masa depan anak, karena sudah dijamin oleh negara. Melalui mekanisme sistem ekonomi Islam, negara akan memiliki sumber pemasukan yang bisa dikelola untuk kemaslahatan umat. 

 

Sungguh, dengan tidak diterapkannya hukum Allah Swt. di negeri ini, membuat kekacauan dan kerusakan terjadi. Sudah saatnya, mengembalikan sistem kebijakan negara dengan Islam. Telah terbukti, selama 13  abad memimpin dunia, Islam mampu memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. 

 

Wallahu a'lam bis showab. (**)

Sumber: