Minimnya Perlindungan Negara Terhadap Warga

Minimnya Perlindungan Negara Terhadap Warga

--

 

Derasnya arus sekularisme menghilangkan fungsi agama sebagai pelindung umat dalam melakukan perbuatan. Seolah-olah agama hanya boleh dibicarakan di Masjid saja, sementara dalam kehidupan mereka bebas menentukan aturannya sendiri. Walhasil, faktanya kita jumpai manusia-manusia dengan pola pikir yang rusak. 

 

Bagaimana mungkin ada seorang ayah yang tega memperkosa dan 'menjual' anak kandungnya? Jika bukan sosok ayah dalam sistem sekularisme. Fungsi ayah sebagai qawwam (pembimbing) keluarga, sekaligus pelindung putrinya hilang karena nafsu dunia.

 

Belum lagi, masalah ekonomi yang tak kunjung ada penyelesaian. Rakyat kelaparan, keluarga sulit mencari pekerjaan, kemiskinan menjadi masalah utama negeri. Padahal, sumber kekayaan negara amatlah banyak. Dari sumber daya alam misalnya, sudah banyak Allah Swt. berikan kekayaan SDA atas bumi tempat berpijak. Utamanya bagi Sumsel, dengan kekayaan alam batu bara, minyak bumi, gas alam, dan lain ain. Nyatanya tak mampu mengatasi problem ekonomi masyarakat.

 

 

Butuh Solusi

 

Maka, permasalahan ini haruslah segera menemukan solusi. Jangan sampai muncul korban-korban baru. Fungsi dan peran strategis seorang ibu harus dikembalikan sesuai fitrahnya. Ibu adalah pengatur rumah tangga dan bertanggung jawab dalam pendidikan generasi. 

 

Di dalam Islam, bekerja bagi ibu hukumnya mubah (boleh), namun tidak menjadikannya sebagai tulang punggung. Ayahlah yang bertugas menjadi pencari nafkah. Tanggung jawab ayah dalam Islam amatlah mulia.

 

Sebagaimana disebutkan dalam Hadis Nabi Saw.

Sumber: