Hijrah, Momentum Wujudkan Harapan Kemerdekaan

Hijrah, Momentum Wujudkan Harapan Kemerdekaan

Oleh Saptaningtyas Muslimah Peduli Negeri BULAN Agustus 2021 Indonesia memperingati 76 tahun kemerdekaan Bulan Agustus tahun ini bertepatan juga dengan momen Tahun Baru Hijriyah peringatan1443 H Pandemi yang belum usai menjadikan kedua hari istimewa tersebut semakin istimewa Ya makin spesial karena ujian yang melanda bangsa ini mesti menjadi perenungan yang berharga menjadi batu lompatan untuk menuju perubahan besar demi tercapainya cita cita dan tujuan bangsa Cita cita nasional Indonesia ialah mewujudkan negara yang merdeka bersatu dan berdaulat Sementara itu dalam Mukadimah Undang undang Dasar 1945 disebutkan Tujuan Nasional Negara Republik Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial Jika ditilik kembali hingga 76 tahun cita cita dan tujuan luhur tersebut belum tercapai Sebaliknya Indonesia hari ini tengah berada dalam keterpurukan Ditambah hantaman pandemi bangsa ini kian babak belur Melindungi segenap bangsa belum bisa terwujud Pandemi yang belum teratasi menjadi tantangan tersendiri Masyarakat kini bertaruh nyawa menghadapi Corona Telah lebih dari tiga juta warga terinfeksi dan lebih dari seratus ribu nyawa melayang karena pandemi Tingginya angka kematian menandakan perlindungan terhadap segenap bangsa masih rendah Belum lagi bila ditambah ancaman kemiskinan dan kelaparan karena lesunya ekonomi Tak hanya itu ekonomi yang sulit juga telah menjadi penyebab tingginya kriminalitas dan angka bunuh diri Sungguh sebuah fakta miris tentang minimnya perlindungan terhadap nyawa dan kesejahteraan rakyat Sementara itu anacaman kebodohan pun membayangi generasi penerus bangsa Pandemi pun telah mengakibatkan situasi semakin parah Pembelajaran jarak jauh PJJ tidak optimal Sengkarut dunia pendidikan membuat generasi dalam ancaman loss learning Tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa pun jauh panggang dari api Ditambah lagi sekularisme dan liberalisme ala barat terus menggempur Dampaknya generasi di ambang kerusakan moral Pergaulan bebas zina dan aborsi pun merajalela Sungguh sebuah fakta miris bagi sebuang bangsa yang berketuhanan Cita cita negara yang merdeka bersatu dan berdaulat pun masih jauh tercapai Setelah 76 tahun diproklamirkan kemerdekaan pun masih dipertanyakan Sebab meski tidak lagi terjajah secara fisik bangsa ini tersandera kepentingan kepentingan oligarki kapitalis Bangsa ini seakan tidak berdaulat dalam mengelola dan menikmati kekayaan alamnya sendiri Kekayaan negeri banyak dikuasai swasta bahkan asing Belum lagi utang negara yang terus membumbung semakin mengkhawatirkan Bahkan sebagian pihak mengibaratkan bahwa tiap warga negara menanggung utang puluhan juta rupiah Menjadi pertanyaan besar mengapa sudah 76 tahun merdeka negara ini belum juga mampu mewujudkan cita cita Benarkah negeri yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur suatu kemustahilan Jika ditilik kembali keterpurukan bangsa ini tak ubahnya masa jahiliyah sebagaimana ketika Rasulullah SAW belum diutus Di masa jahiliyah masyarakat berada dalam lembah peradaban kelam Kriminalitas tinggi kesenjangan ekonomi dan kezaliman merajalela riba dan zina dianggap biasa Perseteruan pun seakan tiada hentinya Keterpurukan terjadi karena peraturan yang digunakan untuk mengatur masyarakat adalah aturan jahiliyah Manusia membuat aturan hidup berdasarkan hawa nafsunya mengesampingkan wahyu Allah Hingga akhirnya Allah mengutus Nabi Muhammad SAW yang membawa syariat Islam untuk mengatur kehidupan Ketika Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah di situlah tonggak perubahan pembeda masa jahiliyah dengan masa peradaban yang luhur Hijrah Rasulullah adalah momentum perubahan dari sistem jahiliyah sistem yang tidak menerapkan aturan Allah menuju sistem Islam Setelah hijrah kaum Muhajirin dan Anshar meninggalkan sistem hukum yang ada berubah menerapkan syariat Islam yang dibawa Rasulullah SAW syariat yang berasal dari Allah Sang Pencipta semesta Ketika di Madinah syariat Islam secara resmi digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat Madinah dalam level negara Di Madinah syariat Islam digunakan untuk mengatur seluruh aspek kehidupan Rasulullah memberikan teladan dalam kehidupan pribadi keluarga bermasyarakat dan bernegara Rasulullah membawa risalah dalam masalah ibadah juga dalam masalah ekonomi seperti tata cara muamalah larangan riba dan sebagainya Rasulullah juga membawa syariat tentang sistem persanksian sistem pendidikan sistem sosial seperti tata pergaulan larangan berzina dan sebagainya Rasulullah pun memberi teladan perihal pengaturan urusan politik pemerintahan bahkan tata cara menjalin hubungan dengan negara dan bangsa lain juga tentang strategi perang dan mengikat perjanjian dengan negara lain Demikianlah hijrah Rasulullah telah membawa perubahan besar Hijrah menjadi momentum perubahan masyarakat jahiliyah menuju masyarakat bermartabat Mengubah bangsa Arab yang terpuruk menjadi pemimpin dunia Mengubah Madinah yang kecil menjadi berpengaruh besar hingga mampu mengalahkan Persia dan Romawi lalu menerangi dunia dengan cahaya Islam Dengan demikian patutlah kiranya bangsa ini mengambil pelajaran dari momen hijrah Rasulullah SAW Untuk terlepas dari keterpurukan dan ketertinggalan umat harus meneladani Rasulullah SAW dengan hijrah secara total Bangsa ini haruslah meninggalkan aturan aturan sekuler kapitalistik berhijrah menerapkan aturan Islam secara menyeluruh sebagaimana Rasulullah SAW di Madinah Dengan totalitas hijrah insya Allah cita cita dan tujuan bernegara akan terwujud baldatun toyyibatun warobbun ghofur bukan sebatas impian melainkan akan menjadi kenyataan Allah SWT berjanji Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi ternyata mereka mendustakan ayat ayat Kami maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan QS Al A raf Ayat 96 Wallahua lam

Sumber: