Saldo Kosong Hingga Tak Miliki Butab dan KKS, KPM Bansos Dua Desa Dibuat Bingung
BANYUASIN III harianbanyuasin com Semakin tidak jelas Bantuan Pangan Non Tunai BPNT dan Program Keluarga Harapan PKH dari Kementrian Sosial yang diterima oleh masyarakat di dua Desa Kecamatan Banyuasin III membuat bingung dan geram para Keluarga Penerima Manfaat KPM Pasalnya sebagai KPM Bansos yang berasal dari Desa Rimba Alai dan Desa Pelajau Ilir tersebut dibuat bingung dimana selain saldo Bansos yang ada banyak kosong miliki Buku Tabungan Butab PKH tidak ada Kartu Keluarga Sejahtera KKS sampai ada yang ditetapkan sebagai KPM Bansos dan telah menerima bantuan namun setelah itu Butab dan KKS diambil kembali oleh pihak Bank Tidak hanya itu keluhan dan geramnya para KPM tersebut selain petugas pendamping yang hampir satu tahun tidak turun ke desa tersebut para KPM yang mencari informasi dengan menanyakan langsung kepada Pihak Dinas Sosial Dinsos Banyuasin maupun Bank BRI Pangkalan Balai dibuat kebingungan karena semua saling lempar tanggung jawab dengan alasan alasan yang tidak masuk akal Hal itu seperti diceritakan Muksin warga Desa Pelajau Ilir kepada harianbanyuasin com Kamis 10 3 22 mengatakan Dia dibuat kesal sampai saat ini karena sama seperti 19 KPM lain didesanya yang mendapatkan pada KKS dari Kecamatan pada tanggal 24 Februari lalu dia dan dua warga lainya saldonya tidak ada sampai saat ini sementara 17 KPM lainya sudah cair dan dapat bantuan sembako Sementara dia berusaha menanyakan dengan pihak kecamatan dan mereka mengubungi pihak dinas sosial maupun pihak bank semua memberikan alasan yang membingungkan ditambah tidak ada petugas yang turun ke desa untuk menjelaskan apa penyebabnya kalau biso kepada pendamping itu jangan makan gaji buta dan kepada pihak dinsos juga harus yang benar kerjanya kenapa seperti ini geramnya Hal sama juga dikeluhkan YN salah satu warga disana mengungkapkan dulu dirinya bersama beberapa warga lain yang mendapatkan PKH sejak bulan Juli 2021 kemarin saldonya selalu kosong sampai saat ini sementara saat ditanya melalui telpon tenaga pendamping yang sudah hampir setahun tidak turun kesana jawabnya selalu masih diurusi namun sampai saat ini tidak ada kabar Man ngecek lah malak dak atik tulah kali pendampingnyo kapan ditanyo lagi nunggu lagi nunggu tapi sampai kini Tek kabar turun dak olah seharunya dijelaskan ngapo biso cak itu kesalnya Terpisah Mei salah satu warga Rimba Alai saat melaporkan itu kepada Kades mengaku Dia merasa binggung pada bulan Februari lalu dia dapat buku tabungan dan langsung dapat bantuan sembako selama 6 bulan di Kantor Lurah Pangkalan Balai namun setelah itu pihak bank pada waktu itu langsung mengambil buku tabungannya Pada waktu dikantor lurah itu ada sekitar 40 orang dari desanya yang mendapat buku tabungan dan kartu ATM itu kembali dapat bantuan saat di Desa Ujung Tanjung puluhan orang yang pada saat itu juga dapat sembako dan buku tabungan bersama atm langsung cair uang sementara yang dia sendiri kata orang bank pada saat itu di Ujung Tanjung tidak bisa cair karena tidak ada ATMnya jelasnya Aku bingung itu bantuan apo yang aku itu PKH atau BPNT soalnyo sudah buku tabungan itu diambil pihak bank belum ado kabar dan nanyo pak kades jugo Dio binggung sementara petugas katanya ada pendampingnya itu kami juga tidak tahu siapa orangnya bingungnya Sementara itu pantau harian banyuasin dilapangan ternyata banyak sekali kejadian tersebut yang membuat masyarakat akhirnya berhenti bertanya dan tidak peduli adanya bantuan itu dimana beberapa KPM di Desa Pelajau Ilir sejak tahun 2020 lalu sampai saat ini tidak pernah dapat KKS namun hanya memilik Butab saja dan setiap akan mengetahui bantuan masuk atau tidak harus melakukan pengecekan lewat teler bank BRI son
Sumber: