Bibit Padi dan Tempat Pemandian Rusak, Banjir Dadakan dari PT SMS

Bibit Padi dan Tempat Pemandian Rusak, Banjir Dadakan dari PT SMS

RANTAU HARAPAN harianbanyuasin com Warga Desa Rantau Harapan Kecamatan Rantau Bayur Senin 18 4 dibuat heboh Pasalnya tak ada hujan tiba tiba sungai desa mereka meluap
Akibat luapan itu bibit padi yang baru ditanam di pinggir sungai menjadi rusak Bahkan Pengkalan mandi milik warga menjadi rusak porak poranda diterjang air seperti air bah tersebut
Usut punya usut kuat dugaan banjir yang datang tiba tiba itu disebabkan pembuangan air dari perkebunan kelapa sawit milik PT SMS
Warga pun berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin menindak tegas perusahaan yang merusak lingkungan warga tersebut
Hal itu diungkapkan Alek warga setempat Ia menuding PT SMS menjadi biang kerok dari banjir yang datang secara tiba tiba itu
Tak ada hujan tiba tiba banjir Setelah kami telusuri ternyata PT SMS ini menghidupkan empat mesin pompa untuk membuang air dari dalam kebun airnya dibuang ke sungai Dampaknya ya banjir besar ujar Alex
Kata Alex aibat luapan air yang secara tiba tiba ke Sungai Kemiri yang dangkal itu menyebabkan banyak tanaman bibit padi masyarakat tersapu air Tak hanya itu tempat pemandian masyarakat yang berada dibataran sungai juga banyak yang rusak serta hanyut terbawa arus air yang besar itu
Kepada pemerintah atau dinas terkait kami berharap agar memberikan tindakan tegas terhadap perusahaan itu dimana selain selama ini sungai kami sudah rusak keberadaan perusahan itu juga tidak memberikan manfaat atau sumbangsih apapun bagi desa kami pintanya
Sementara itu Kepala Desa Rantau Harapan Elin Sumantri saat dikonfirmasi membenarkan keluhan masyarakat desanya tersebut Katanya air secara tiba tiba meluap dan merusak tanaman maupun tempat tempat pemandian masyarakat yang ada didesanya
Katanya keluhan itu sudah sering terjadi Ia berharap pihak perusahaan dan pemerintah harus peka dan menyikapi persolan tersebut
Karena bila terus dibiarkan seperti itu ditakutkan amarah warga tidak bisa terbendung lagi otomatis sebagai kepala desa di tidak menginginkan hal itu namun bila sampai terjadi diapun juga tidak bisa berbuat banyak katanya
Menurutnya selama ini masyarakat desanya banyak yang mengantungkan hidupnya dari sungai itu Bahkan salah satu sungai di Desa ini menjadi sumber PAD desa
Dampak yang sekaran sudah terjadi akibat sungai juga sudah rusak tidak ada lagi yang mau mengambil lelang sungai itu dan bahkan dulu dinas DLH Banyuasin pernah datang kesini namun kata mereka sungai itu tidak tercemar ungkapnya
Namun berdasarkan pantauan pihaknya kondisi air sungai itu telah berubah baik dari warna hitam berbusa bahkan pernah berwarna kuning berkarat
Jadi harus pihak perusahaan jangan menikmati hasil saja coba perhatikan juga lingkungan serta kehidupan masyarakat yang ada disekitar perusahaan Sebab sudah banyak permasalahan perusahaan itu dengan masyarakat dan jangan sampai kejadian kejadian seperti itu memicu komplik tegasnya Son

Sumber: