Bidang kesehatan juga menjadi perhatian serius dengan anggaran mencapai Rp113.666.373.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan posyandu, bantuan bagi ibu hamil, penyediaan susu untuk lansia, makanan tambahan bagi balita, serta honor kader kesehatan.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menekan angka stunting di Desa Mainan.
Sementara itu, di bidang pendidikan, Dana Desa dialokasikan sebesar Rp60.500.000.
Anggaran ini dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pendidikan nonformal dan penunjang pendidikan lainnya demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Untuk pembinaan kemasyarakatan, pemerintah desa menganggarkan dana sebesar Rp162.515.000.
Dana ini digunakan untuk mendukung kegiatan sosial, kepemudaan, keamanan, serta peningkatan kapasitas lembaga desa agar mampu menjalankan fungsi pelayanan masyarakat secara optimal.
Pada sektor pemberdayaan masyarakat, dialokasikan dana sebesar Rp39.975.000 yang difokuskan pada peningkatan keterampilan dan kemandirian warga melalui berbagai kegiatan produktif.
Selain itu, sebagai upaya memperkuat perekonomian desa, pemerintah Desa Mainan juga mengalokasikan permodalan BUMDes sebesar Rp223.000.000, guna mendorong pengembangan usaha desa yang berkelanjutan dan membuka lapangan kerja baru.
Ketua BPD Paulu Rosi, SH., MH., menegaskan bahwa BPD akan terus melakukan pengawasan agar penggunaan Dana Desa berjalan sesuai aturan dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik, Dana Desa 2025 diharapkan mampu membawa Desa Mainan menuju desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.