Selain pemasangan papan larangan, Bank Sumsel Babel juga melakukan restocking atau penebaran 28.000 bibit ikan patin di tujuh desa, dengan rincian Rantau Harapan sebanyak 3.500 bibit, Lebung 400 bibit, Tebing Abang 400 bibit, Rantau Bayur 400 bibit, Tanjung Tiga 3.500 bibit, Tanjung Pasir 3.500 bibit, dan Paldas 400 bibit.
“Kegiatan ini merupakan upaya penyelamatan sumber daya perikanan Banyuasin agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Ini adalah bentuk dukungan kami kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk menjaga kelestarian ikan sebagai sumber protein, pemenuhan gizi, dan juga bernilai ekonomi,” jelas Wiwiek.
Tak hanya itu, Bank Sumsel Babel juga menyalurkan berbagai bantuan lain sebagai dukungan terhadap program pembangunan daerah, di antaranya rehabilitasi Musholla Ash-Sholihin di Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III senilai Rp50 juta, bantuan alat pengolahan produk hewan berupa mesin pencetak pentol bakso, bantuan sarana produksi cabai merah bagi pelaku usaha, pembangunan lima unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Air Kumbang yang saat ini masih dalam proses, program gizi masyarakat untuk pencegahan stunting, serta bantuan produk Galeri Sang Pesirah PPK Sembawa.
Total nilai CSR Bank Sumsel Babel untuk Kabupaten Banyuasin pada program ini mencapai Rp612 juta. Melalui berbagai program tersebut, Bank Sumsel Babel berharap dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung terwujudnya Banyuasin yang religius, sehat, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bank Sumsel Babel atas kontribusi nyata dalam pembangunan Kabupaten Banyuasin.
“Semoga bantuan CSR ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Banyuasin,” pungkasnya.