Meski sempat tertinggal di awal gim, pasangan Indonesia perlahan memperbaiki pola permainan.
Variasi serangan serta ketahanan bertahan yang solid membuat mereka mampu mengejar ketertinggalan.
Pertarungan semakin menegangkan ketika skor terus berkejaran hingga fase krusial.
Dengan fokus dan keberanian mengambil risiko, Ana/Trias berhasil membalikkan keadaan dan menutup gim kedua dengan kemenangan tipis 21-19, sekaligus memaksakan laga penentuan.
Gim ketiga kembali menghadirkan duel intens. Ana/Trias sempat unggul dan menunjukkan peluang besar untuk membalikkan keadaan.
Namun, tekanan di poin-poin penting membuat konsentrasi mereka sedikit menurun.
Kesalahan sendiri mulai muncul, sementara Pearly/Thinaah tampil lebih konsisten.
Malaysia mampu mengejar hingga unggul 18-17, dan setelah itu Indonesia kesulitan menambah poin.
Skor Ana/Trias pun tak berubah, membuat mereka harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia di gim penentuan.
Dengan hasil ini, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan sukses mempersembahkan medali emas untuk Malaysia.
Sementara itu, Indonesia tetap membawa pulang prestasi membanggakan dengan medali perak dari Ana/Trias.
Medali perunggu diraih oleh pasangan Indonesia lainnya, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, serta wakil Vietnam, Bui Bich Phuong/Vo Thi Trang.
Meski gagal meraih emas, penampilan Ana/Trias sepanjang SEA Games 2025 menunjukkan daya juang tinggi dan menjadi modal penting bagi ganda putri Indonesia ke depannya.