HARIANBANYUASIN.COM — Ratusan massa dari Aliansi Mahasiswa, Organisasi Masyarakat (Ormas), dan berbagai lembaga Sumatera Selatan menggelar aksi demonstrasi di Kabupaten Banyuasin, Jumat (5/12/2025).
Aksi tersebut dipicu mencuatnya dugaan praktik mafia pupuk subsidi di Kecamatan Rantau Bayur serta indikasi kuat adanya KKN dalam sejumlah proyek pembangunan jalan.
Demonstrasi berlangsung di tiga titik strategis, yakni Kantor Bupati Banyuasin, Kejaksaan Negeri Banyuasin, serta Polres Banyuasin.
Massa bergantian melakukan orasi lantang sambil membentangkan spanduk yang menolak segala bentuk korupsi dan penyimpangan anggaran publik.
Perwakilan demonstran dari ARMOL (Aliansi, LSM, dan Mahasiswa) diterima langsung oleh jajaran Polres Banyuasin. Dalam dialog terbuka tersebut, Kapolres Banyuasin menegaskan komitmen institusinya untuk menindaklanjuti laporan masyarakat secara profesional.
“Kami siap menindaklanjuti apa yang disampaikan dengan profesional dan sesuai prosedur,” tegas Kapolres di hadapan massa aksi.
Pernyataan tersebut disambut positif oleh para peserta aksi yang berharap penanganan hukum berjalan transparan dan bebas intervensi.
Dalam penyampaian sikap resmi, Efriadi Efendi atau yang akrab disapa Uju Efri, didampingi Suhaimi SH, Toto Apriyadi, dan Septiadi Pratama, menyoroti dua dugaan penyimpangan serius:
Penyelewengan pupuk subsidi, yang diduga melibatkan oknum Korwil BPP Kecamatan bersama distributor pupuk di Banyuasin.
Dugaan KKN proyek jalan di Dinas PUBR Banyuasin pada dua ruas vital:
Ruas Bakalan Balai – Rantau Bayur Punggung
Ruas Pangkalan Balai – Desa Lebong
Uju Efri mendesak aparat penegak hukum melakukan penyelidikan menyeluruh guna mencegah kerugian negara dan dampak buruk yang ditanggung masyarakat.
Aliansi pun memberikan tenggat 7×24 jam kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk:
Menetapkan tersangka bila bukti penyimpangan pupuk terbukti kuat