Pemuda, Pendidikan Bukan Sekadar Nilai Angka

Jumat 09-05-2025,12:00 WIB
Reporter : Ismawati
Editor : Seffa

Pendidikan bagaikan ajang kompetisi, di mana siswa yang mendapat nilai tinggi yang dianggap sukses.

Pendidikan yang seharusnya mencetak generasi berakhlak, justru dengan mudah berbuat curang.

Terlebih, saat ini generasi dilingkupi dengan kurikulum pendidikan sekuler yang menjauhkan aturan agama dari kehidupan. Akibatnya, tingkah laku manusia bebas sesuai kehendaknya sendiri. Sementara itu, generasi bermental lemah, dan menghalalkan segala cara untuk menuruti hawa nafsunya.

BACA JUGA:Normalisasi Politik Kartel Sebagai Wujud Pengingkaran Negara Hukum dan Pancasila

BACA JUGA:Ironi Tambal Sulam Atasi Kesejahteraan

Kemudian, kurikulum pendidikan berbasis sekuler minim pembelajaran agama Islam. Islam hanya dipelajari sekadar teori dan hafalan, tetapi tidak membekas sebagai karakteristik generasi muslim seharusnya. Alhasil, tak terbentuklah kepribadian islami pada generasi hari ini.

Padahal, akidah (keimanan) merupakan pondasi penting dalam membentuk karakteristik generasi. Tanpa akidah Islam, generasi akan mudah rapuh dan amoral.

Sebagaimana dikutip dari detik.com (25/4), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis laporan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 menyatakan Dalam kejujuran akademik, kasus menyontek masih ditemukan pada 78% sekolah dan 98% kampus. Artinya, tingkat kejujuran masih minim dalam pendidikan.

Pentingnya Moral

Wahai pemuda, sesungguhnya kejujuran adalah perbuatan mulia. Rasulullah saw. menyebut kejujuran akan membimbing kita dalam kebaikan melalui sabda Nabi saw.

“Sesungguhnya kejujuran akan membimbing menuju kebaikan dan kebaikan akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk jujur, sampai akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar jujur. Dan sesungguhnya kedustaan akan membimbing menuju kejahatan dan kejahatan akan membimbing menuju neraka. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk berdusta, sampai akhirnya ia benar-benar ditetapkan di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari dan Muslim). 

Oleh karena itu, sebagai pemuda penting memiliki sifat jujur dalam diri. Berbuat curang merupakan perbuatan tercela. Lalu bagaimanakah caranya agar generasi memiliki sifat jujur?

Caranya adalah dengan mengganti orientasi pendidikan berbasis materi dengan akidah Islam. Tujuan pendidikan dalam Islam selain menjadikan generasi cerdas dengan ilmu, juga membentuk kepribadian islami.

Yakni generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam. Oleh karena itu, generasi harus dibekali dengan akidah Islam. Sebab, akidah akan membimbing manusia untuk senantiasa berbuat takwa.

Materi dalam pendidikan Islam dirancang agar sesuai dengan syariat Islam. Para siswa didorong untuk bersemangat menuntut ilmu untuk meraih rida Allah Swt. semata.

Alhasil, ukurannya bukan sekadar nilai, melainkan tingkat ketakwaan. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridaan Allah Swt., (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga pada hari kiamat nanti.”(HR Abu Daud).

Kategori :

Terkait

Terpopuler