HARIANBANYUASIN.COM - Pekalongan, kota di pesisir utara Jawa Tengah, dikenal sebagai pusat batik dengan warisan budaya yang mendunia.
Salah satu motif batik yang menjadi ciri khas daerah ini adalah Batik Tujuh Rupa, yang menyimpan makna filosofis mendalam serta mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal.
Karakteristik Motif Batik Tujuh Rupa
Batik Tujuh Rupa memiliki keunikan pada desainnya yang sarat dengan elemen flora dan fauna.
Motif ini menggambarkan kekayaan alam Pekalongan, seperti bunga, dedaunan, burung, dan ikan.
Pengaruh budaya Tionghoa juga sangat kental terlihat, terutama pada detail ornamen seperti naga kecil atau burung phoenix.
BACA JUGA:Nusantara Indah, Tari Kreasi Baru yang Menyulap Keindahan Budaya Indonesia dalam Gerakan
BACA JUGA:Jelajahi Keberagaman Budaya Indonesia, Khasanah Unik dari Setiap Provinsi!
Warna-warna pada Batik Tujuh Rupa cenderung cerah dan lembut, seperti biru, merah muda, dan cokelat muda, mencerminkan sifat masyarakat pesisir yang ramah dan terbuka terhadap akulturasi budaya.
Proses pembuatannya pun sangat teliti, menggabungkan teknik batik tulis dan cap untuk menghasilkan motif yang halus dan detail.
Filosofi Batik Tujuh Rupa
Setiap elemen dalam motif ini memiliki makna tersendiri.
Misalnya, motif bunga melambangkan keindahan dan harapan, sementara motif burung melambangkan kebebasan.
Jumlah "tujuh" pada nama motif ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan harmoni dalam kehidupan.
BACA JUGA:Jelajahi Keberagaman Budaya Indonesia, Khasanah Unik dari Setiap Provinsi!