Tapak Suci memiliki filosofi yang sangat kental dengan ajaran Islam. Slogan mereka, “Dengan Iman dan Akhlak, Aku Menjadi Kuat.
Tanpa Iman dan Akhlak, Aku Menjadi Lemah”, mencerminkan betapa besar perhatian perguruan ini pada aspek moral dalam bela diri.
BACA JUGA:Fakta Golf yang Jarang Diketahui, Dari Asal Usul sampai Tradisi Menarik!
BACA JUGA:Menguasai Pukulan Forehand dalam Badminton, Panduan untuk Pemula!
Bagi para anggotanya, Tapak Suci bukan hanya soal kekuatan fisik atau teknik bertarung, tetapi juga soal bagaimana menjaga akhlak dan iman.
Prinsip dasar Tapak Suci adalah memperjuangkan kebenaran dan menghindari kezaliman.
Setiap jurus dan teknik di Tapak Suci dirancang untuk mempertahankan diri dari ancaman tanpa melukai secara berlebihan.
Tapak Suci mengedepankan sikap santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Pengaruh Muhammadiyah dalam Pembentukan Tapak Suci
Sebagai bagian dari Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Tapak Suci membawa misi besar untuk membina generasi muda yang tangguh, baik dari segi mental maupun spiritual.
Muhammadiyah, yang berdiri pada tahun 1912, memang memiliki visi untuk membina umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk olahraga dan seni bela diri.
Muhammadiyah melihat Tapak Suci sebagai bagian dari pengembangan karakter dan fisik yang dapat memperkuat kepribadian anggotanya.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah memberikan dukungan penuh pada Tapak Suci untuk menjadi salah satu cabang kegiatan yang diakui secara resmi oleh organisasi.
Hal ini memberikan dampak besar pada popularitas Tapak Suci di kalangan anggota Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia secara umum.
Kini, Tapak Suci telah memiliki banyak cabang dan pengikut yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Perkembangan Tapak Suci Hingga Kini