Pada musim panen raya, Klaster Bhuana Sari berhasil mencatatkan omset bulanan mencapai puluhan juta, yang menunjukkan potensi bisnis yang kuat dan pertumbuhan yang menjanjikan di sektor UMKM.
Dukungan BRI memberikan beragam keuntungan, seperti peningkatan relasi penjualan dan promosi yang lebih luas.
“Kami merasakan banyak manfaat berkat dukungan BRI,” ungkap Kadek.
Kadek Dudi memiliki harapan besar untuk memperluas usaha di masa depan.
Ia bertekad untuk menghadirkan manggis sehat yang dapat dinikmati kapan saja tanpa mengurangi nilai gizi.
Selain itu, Kadek juga ingin memberikan yang terbaik bagi keluarganya dan masyarakat sekitar.
“Semoga kami bisa mencapai potensi penuh dan terus meningkatkan kualitas produk kami. Untuk BRI, kami berharap agar terus maju dan sukses bersama,” tutupnya.
Secara keseluruhan terdapat 8 (delapan) pelaku UMKM yang mewakili Klaster Usaha binaan BRI dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang mengikuti Bazaar UMKM BRLian yaitu
- Prukades Keripik Pisang dari Desa Kelawi, Lampung;
- Klaster Salak Jaya Lestari dari Desa Kutambaru, Sumatera Utara;
- Prukades Keripik Ubi Jalar dari Desa Jangkang, Kalimantan Barat;
- Prukades Keripik Talas dari Desa Sambak, Jawa Tengah;
- Klaster Durian dari Desa Lemahabang, Jawa Tengah;
- Klaster Manggis Bhuana Sari dari Desa Melaya, Bali;
- Klaster Mitra Bery Stroberi dari Desa Lebakmuncang, Jawa Barat;
- Klaster Mangga Ngetos dari Desa Ngetos, Jawa Timur.
Bazaar UMKM BRILiaN tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk Klaster UMKM kepada masyarakat luas, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memberikan pendampingan yang komprehensif kepada pelaku UMKM.
Melalui berbagai kegiatan edukasi, BRI terus mendorong para pelaku usaha mikro untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing produk lokal.
Sampai dengan akhir Agustus 2024, BRI telah membina 32.449 klaster usaha yang menjadi bagian dari program Klasterku Hidupku.
Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2.000 pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan keterampilan para pelaku usaha yang tergabung dalam program tersebut, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan komitmen perseroan untuk mendampingi dan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program inovatif Klasterku Hidupku.
BRI tidak hanya fokus pada pemberdayaan, tetapi juga melakukan pemberdayaan seperti menyelenggarakan Bazaar UMKM BRILiaN yang dirancang untuk memperluas jaringan penjualan dan menjangkau lebih banyak konsumen.
“BRI tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga menyelenggarakan pelatihan dan program pemberdayaan lainnya, memastikan UMKM dapat tumbuh dan naik kelas. Dengan komitmennya, BRI telah merancang kerangka pemberdayaan yang mencakup berbagai fase, mulai dari dasar hingga integrasi dan interkoneksi,” jelas Supari.(*)