Namun, dari puluhan upaya, hanya ada satu upaya kabur yang paling terkenal dan hingga kini masih menjadi misteri: pelarian tahun 1962 yang dilakukan oleh Frank Morris dan dua bersaudara, John dan Clarence Anglin.
BACA JUGA:Tunanetra, Lebih dari Sekadar Keterbatasan! Yuk, Simak Fakta Menariknya!
BACA JUGA:Nasib Tragis di Bakrabiraawan, Misteri Penculikan Jenderal Revolusi Terungkap!
Ketiga orang ini menghabiskan berbulan-bulan merencanakan pelarian mereka.
Dengan kecerdikan yang luar biasa, mereka berhasil mengelabui penjaga dan menggali lubang di dinding sel mereka menggunakan sendok yang telah dimodifikasi.
Setelah berhasil membuka jalan keluar dari dinding, mereka melanjutkan dengan membuat rakit dari jas hujan yang disusun sedemikian rupa.
Pada malam 11 Juni 1962, mereka mencoba melarikan diri.
Ketiganya tidak pernah ditemukan, dan meski beberapa orang yakin mereka tenggelam di laut, beberapa laporan dan dugaan menunjukkan bahwa mereka mungkin berhasil mencapai daratan.
Kehidupan Mencekam di Dalam Alcatraz
Hidup sebagai tahanan di Alcatraz sangat jauh dari kata nyaman.
Tahanan dipaksa menjalani rutinitas ketat, dengan pembatasan hak-hak dasar, seperti interaksi sosial.
Setiap gerak-gerik diawasi, dan setiap kesalahan akan dihukum berat.
Sel-sel penjara ini kecil dan dingin, serta hampir tidak ada jendela. Tahanan hanya diberi waktu sedikit di luar ruangan, itupun di bawah pengawasan ketat.
Kehidupan di Alcatraz begitu keras sehingga banyak tahanan mengalami gangguan mental akibat tekanan dan isolasi.
Alcatraz dan Warisannya Hingga Kini
Meskipun Alcatraz telah ditutup pada tahun 1963, kisah-kisah seputar penjara ini masih hidup hingga kini.