BACA JUGA:Cumi-Cumi atau Gurita? Kenali Bedanya, Biar Nggak Salah Sebut!
Fenomena Menjilat Ratu
Namun, ada momen-momen ketika rayap pekerja terlibat dalam perilaku menjilat ratu secara berlebihan hingga mengakibatkan kematian sang ratu.
Tindakan ini, yang oleh para peneliti disebut sebagai “over-grooming” atau “pengasuhan berlebihan”, tampaknya lebih dari sekadar bentuk perawatan biasa.
Menjilat ratu biasanya dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ratu, terutama dalam lingkungan yang lembap dan rentan terhadap penyakit.
Namun, ketika rayap mulai melakukannya secara berlebihan, kondisi ini dapat berubah menjadi bumerang yang membahayakan ratu itu sendiri.
Sering kali, proses ini membuat ratu kehilangan perlindungan kulit, mengalami luka terbuka, atau bahkan mengalami stres fatal.
Teori di Balik Perilaku Menjilat Berlebihan
Ada beberapa teori mengapa rayap pekerja berperilaku demikian.
Salah satunya adalah teori bahwa rayap pekerja dapat merasakan penurunan kondisi kesehatan atau kesuburan sang ratu.
Ketika ratu semakin tua atau tidak lagi dapat bertelur dengan optimal, rayap pekerja mungkin mulai mengurangi perawatan dan, secara tidak sadar, menyebabkan kematian ratu lebih cepat melalui over-grooming.
Teori lain yang diajukan oleh para ilmuwan adalah adanya sinyal kimia yang tidak stabil dari ratu yang sakit atau tua.
Ratu rayap biasanya mengeluarkan feromon yang memberi sinyal kepada koloni untuk merawatnya dengan baik.
Namun, jika sinyal tersebut melemah atau berubah karena kondisi ratu yang memburuk, para pekerja mungkin mulai menunjukkan perilaku yang salah arah, termasuk menjilat ratu secara berlebihan.
Kematian yang Direncanakan?
Selain teori kesehatan, ada juga dugaan bahwa perilaku ini sebenarnya adalah bagian dari proses alami dalam koloni rayap.