Pengambilan sumpah tersebut turut dihadiri oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Cahyo Rahadian Muzhar, Dubes RI untuk Belgia dan Uni Eropa, Andri Hadi, serta anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.
Erick Thohir menaruh harapan besar terhadap kehadiran Mees dan Eliano dalam tim asuhan pelatih Shin Tae-yong.
Ia optimistis kedua pemain ini akan memperkuat skema permainan Timnas Indonesia di dua laga tandang yang sangat penting melawan Bahrain pada 10 Oktober dan China pada 15 Oktober 2024.
"Saya optimistis coach Shin Tae-yong akan punya strategi dan game plan baru dengan kehadiran dua pemain yang merupakan andalan di klubnya masing-masing," ungkap Erick.
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders bukanlah nama asing di kancah sepak bola Eropa.
Keduanya memiliki darah Indonesia dari garis keturunan ibu.
Eliano Reijnders, 23 tahun, adalah gelandang andalan PEC Zwolle di Eredivisie, liga utama Belanda.
Ia juga adik kandung dari Tijjani Reijnders, gelandang AC Milan dan Timnas Belanda.
Eliano memiliki darah Indonesia dari ibunya, Angelina Syane Lekatompessy, yang berasal dari Ambon dan lahir di Jakarta.
Sementara itu, Mees Hilgers, juga berusia 23 tahun, adalah bek utama FC Twente, klub Eredivisie Belanda.
Mees memiliki keturunan Indonesia melalui sang ibu, Linda Tombeng, yang berasal dari Sulawesi Utara.
Nama Mees semakin disorot setelah FC Twente berhasil menahan imbang raksasa Inggris, Manchester United, 1-1, di ajang Europa League pekan lalu.
Dengan tambahan dua pemain naturalisasi ini, harapan publik sepak bola Indonesia semakin tinggi.
Timnas Merah Putih diharapkan bisa tampil lebih kompetitif di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan melawan Bahrain dan China menjadi ujian penting bagi tim Shin Tae-yong dalam melangkah lebih jauh menuju impian tampil di Piala Dunia.
Proses naturalisasi Mees dan Eliano menambah panjang daftar pemain keturunan yang memperkuat Timnas Indonesia, sebuah langkah yang terus diambil oleh PSSI untuk meningkatkan kualitas tim di level internasional.