Jika Anda menanam di lahan terbuka, pastikan lokasi yang dipilih mendapatkan paparan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam sehari.
Untuk yang menanam di pot, pilih pot dengan diameter minimal 30 cm agar akar tanaman memiliki ruang yang cukup untuk berkembang.
Isi pot dengan campuran tanah, pupuk kompos, dan sekam padi untuk meningkatkan porositas tanah.
4. Menanam Bibit Terong Bulat Ungu
Setelah lahan atau pot siap, bibit terong bisa dipindahkan dengan hati-hati.
Buat lubang tanam sedalam 5-7 cm, lalu tanam bibit terong.
Pastikan jarak antar tanaman minimal 50 cm jika Anda menanam di lahan terbuka, agar tanaman memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan sirkulasi udara terjaga.
Setelah menanam, siram bibit dengan air secukupnya untuk membantu adaptasi tanaman di tempat baru.
Pastikan tanah tetap lembap, namun yang tidak tergenang air. tesebut
5. Perawatan Terong Bulat Ungu
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perawatan terong bulat ungu harus dilakukan secara rutin. Berikut beberapa langkah perawatan penting yang perlu diperhatikan:
- Penyiraman: Siram tanaman terong setiap hari, terutama di pagi hari. Pastikan tanah tidak terlalu kering dan terlalu basaah tersebut . Penyiraman yang berlebihan bisa menyebabkan akar tanaman membusuk.
- Pemupukan: Pemupukan bisa dilakukan secara berkala, yaitu setiap 2-3 minggu sekali menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk yang tepat akan mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan hasil buah.
- Penyiangan: Bersihkan gulma atau rumput liar di sekitar tanaman terong agar tidak menghambat pertumbuhan. Gulma bisa menyerap nutrisi dari tanah yang seharusnya untuk tanaman terong.
- Pengendalian hama: Terong bulat ungu cukup rentan terhadap hama seperti kutu daun, ulat, dan kumbang. Untuk mengatasinya, gunakan pestisida organik atau campuran air dan sabun cuci piring untuk menyemprot hama secara alami.
6. Panen Terong Bulat Ungu