Lebih Bahaya Manakah, Rokok atau Vape? Inilah Fakta Mengejutkan di Baliknya!

Jumat 27-09-2024,17:00 WIB
Reporter : Septi
Editor : Seffa

BACA JUGA:Pecandu Rokok? Yuk Ketahui Bahaya Merokok dan Dampaknya terhadap Kesehatan

Meski tidak menghasilkan tar, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cairan vape bisa mengandung logam berat, seperti timbal dan nikel, yang berasal dari koil pemanas vape itu sendiri.

Zat-zat ini bisa terhirup ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Risiko Kesehatan dari Rokok

Rokok telah lama dikenal sebagai salah satu penyebab utama penyakit kronis, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan kronis.

Kandungan zat-zat berbahaya pada rokok, seperti tar dan karbon monoksida, dapat merusak jaringan paru-paru, menyebabkan inflamasi, dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Selain itu, rokok juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung karena nikotin pada rokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Tidak hanya itu, perokok pasif, atau orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain, juga memiliki risiko yang hampir sama dengan perokok aktif.

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, yang setidaknya 70 di antaranya bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker.

Hal ini membuat rokok menjadi ancaman tidak hanya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Risiko Kesehatan dari Vape

Di sisi lain, vape sering kali disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok karena tidak mengandung tar dan karbon monoksida.

Namun, apakah benar demikian? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meski tidak menghasilkan asap seperti rokok konvensional, uap dari vape tetap mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan.

Cairan vape yang dipanaskan dapat menghasilkan senyawa formaldehida dan akrolein, yang diketahui dapat merusak jaringan paru-paru dan memicu kanker.

Selain itu, kandungan nikotin pada vape juga tidak bisa dianggap remeh.

Nikotin yang terdapat dalam vape bisa mempengaruhi otak, terutama pada remaja dan orang yang masih dalam masa pertumbuhan.

Kategori :