HARIANBANYUASIN.COM - Bunga melati putih, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Jasminum sambac, bukan hanya sekadar hiasan di taman atau simbol cinta dalam budaya Asia.
Di banyak daerah, bunga ini dikenal sebagai pertanda akan datangnya hujan.
Fenomena ini telah menjadi bagian dari pengetahuan lokal yang diwariskan turun-temurun, memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang perubahan cuaca.
BACA JUGA:Bunga Bangkai, Si Raksasa Bau dari Sumatera yang Menjadi Daya Tarik Dunia
BACA JUGA:Bunga Sedap Malam, Si Cantik dengan Aroma yang Bikin Terpikat!
Keberadaan Melati Putih di Lingkungan
Melati putih tumbuh subur di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Selain dikenal karena aroma harum dan keindahannya, melati putih juga sering digunakan dalam upacara adat, perayaan, dan bahkan sebagai bahan dalam industri kosmetik.
Namun, yang mungkin kurang dikenal adalah kemampuannya menjadi indikator cuaca.
BACA JUGA:Mengenal Bunga Kadupul, Bunga Tercantik di Dunia
BACA JUGA:9 Fakta Menarik Tentang Bunga Lily of the Valley (Convallaria majalis) yang Wajib Kamu Ketahui
Mengapa Melati Putih Menjadi Pertanda Hujan?
Secara ilmiah, bunga melati putih memiliki respons terhadap kelembapan udara.
Saat mendekati musim hujan, kadar kelembapan di udara meningkat, dan ini dapat memengaruhi pertumbuhan serta pembungaan tanaman.
Banyak petani dan masyarakat di pedesaan percaya bahwa ketika melati putih mulai bermekaran dengan intensitas yang lebih tinggi, itu adalah tanda bahwa hujan akan segera turun.