Mereka berusaha lebih sabar dalam membangun serangan dan mencari celah di pertahanan lawan.
Namun, ketenangan dan ketepatan pasangan Korea dalam memanfaatkan bola tanggung di depan net membuat Leo/Bagas kesulitan.
Beberapa kali shuttlecock yang melambung di depan net berhasil dieksekusi dengan baik oleh Kang/Seo, sehingga pasangan Indonesia harus menyerah di gim pertama dengan skor 18-21.
Di gim kedua, Leo/Bagas tampil dengan strategi yang berbeda.
Mereka bermain lebih agresif dan menekan sejak awal permainan.
Taktik ini terbukti efektif, karena pasangan Indonesia berhasil unggul cepat dengan skor 6-1.
Konsistensi permainan yang terus terjaga membuat mereka semakin percaya diri dan mampu mengendalikan ritme pertandingan.
Pada interval gim kedua, Leo/Bagas memimpin dengan skor 11-5.
Tekanan demi tekanan yang diberikan oleh Leo/Bagas membuat pasangan Korea semakin tertekan.
Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan oleh Kang/Seo membuka peluang bagi Leo/Bagas untuk terus menambah poin.
Permainan yang solid dan koordinasi yang baik di antara kedua pemain Indonesia ini membuat mereka semakin nyaman dalam bermain.
Leo/Bagas akhirnya menutup gim kedua dengan kemenangan telak 21-9, memaksa pertandingan dilanjutkan ke gim penentuan.
Memasuki gim ketiga, Leo/Bagas melanjutkan permainan agresif mereka.
Mereka langsung memimpin dengan skor 4-0, memanfaatkan kelemahan lawan yang belum sepenuhnya pulih dari tekanan di gim kedua.
Dengan penguasaan lapangan yang baik dan serangan-serangan cepat, pasangan Indonesia berhasil menambah keunggulan mereka menjadi 11-2 pada interval gim penentuan.
Selepas interval, dominasi Leo/Bagas semakin terlihat.