Setelah interval, kesalahan demi kesalahan dari Chico semakin memperburuk keadaan.
Pengembalian shuttlecock yang kurang akurat serta kurangnya kontrol permainan membuat Lanier dengan mudah menambah pundi-pundi poin.
Akhirnya, gim pertama dimenangkan oleh Lanier dengan skor 21-14.
Memasuki gim kedua, harapan untuk melihat Chico bangkit dan memberikan perlawanan justru semakin pudar.
Meskipun Chico mencoba bermain lebih agresif, pola permainan Lanier yang solid membuatnya kembali kesulitan.
Lagi-lagi, kesalahan-kesalahan yang sama terjadi.
Chico tak mampu mengimbangi permainan cepat dan akurat dari Lanier.
Interval gim kedua kembali menjadi milik Lanier dengan skor 11-7.
Selepas interval, permainan Chico tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Lanier terus mendominasi dengan serangan-serangan mematikan, sementara Chico semakin tertekan dan kehilangan momentum.
Gim kedua pun ditutup dengan kemenangan Lanier 21-13, yang sekaligus memastikan kekalahan bagi Chico.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi tim bulu tangkis Indonesia, yang harus menerima kenyataan bahwa tidak ada satu pun wakil yang berhasil lolos ke babak perempat final Japan Open 2024.
Chico Aura Dwi Wardoyo, yang menjadi satu-satunya harapan tersisa, harus pulang dengan rasa kecewa karena tidak mampu memberikan yang terbaik.
Hasil ini juga menambah daftar kekalahan wakil-wakil Indonesia di turnamen tersebut, yang sebelumnya telah gugur di babak-babak awal.
Bagi Chico, kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk ke depannya.
Meski tampil di bawah ekspektasi, pengalaman bertanding melawan pemain-pemain top dunia seperti Alex Lanier akan menjadi modal penting dalam meningkatkan kualitas permainan dan mentalitas di masa mendatang.