HARIANBANYUASIN.COM - Di antara gemerlapnya arsitektur Eropa, Katedral Cologne berdiri megah sebagai salah satu karya terbesar dan paling ikonik dalam gaya arsitektur Gothic.
Berlokasi di jantung kota Cologne, Jerman, katedral ini tidak hanya menjadi landmark penting bagi kota tersebut, tetapi juga merupakan simbol kekuatan dan keagungan budaya Eropa yang telah bertahan selama berabad-abad.
Sejarah dan Latar Belakang
Katedral Cologne, atau yang dalam bahasa Jerman dikenal sebagai Kölner Dom, memulai pembangunannya pada tahun 1248.
BACA JUGA:Cnemaspis Vangoghi: Spesies Tokek Baru yang Ditemukan di India, Mirip Lukisan Vincent Van Gogh
BACA JUGA:4 Musim di Dunia, Indonesia Punya Musim Apa Saja?
Proyek ambisius ini diawali oleh Uskup Rainald von Dassel, yang bermimpi membangun gereja yang mampu menandingi keagungan gereja-gereja besar di Prancis.
Pembangunan katedral ini merupakan respons atas peningkatan kekayaan dan kekuasaan Cologne, yang pada waktu itu merupakan salah satu kota terkaya di Kekaisaran Romawi Suci.
Namun, perjalanan pembangunan Katedral Cologne tidaklah mulus.
BACA JUGA:6 Buah Langka dan Unik ini Ternyata Mempunyai Banyak Manfaat Kesehatan. Pernah Coba?
BACA JUGA:Kemampuan Tawon Hornet Saat Mencari Makanan, Kekuatan Sengatannya Bikin Hornet Jadi Predator Handal
Setelah awal yang penuh semangat, pembangunan sempat terhenti selama hampir 300 tahun karena berbagai alasan, termasuk kekurangan dana dan perubahan gaya arsitektur.
Pembangunan kembali dimulai pada abad ke-19, dipicu oleh kebangkitan minat terhadap arsitektur Gothic selama periode Romantisisme.
Katedral ini akhirnya diselesaikan pada tahun 1880, lebih dari enam abad setelah peletakan batu pertama.
BACA JUGA:Kuskus Mata Biru: Hewan Endemik Asal Maluku yang Terancam Kepunahan