Sistem saraf ini memungkinkan setiap lengan untuk merespons rangsangan dan melakukan gerakan kompleks secara independen dari otak utama.
Dengan kata lain, setiap lengan gurita bisa berpikir dan bertindak sendiri, meskipun tetap berkoordinasi dengan otak utama.
Kemampuan ini memberikan gurita fleksibilitas luar biasa dalam bergerak dan berburu.
Misalnya, satu lengan bisa memegang mangsa, sementara lengan lain mengeksplorasi lingkungan, semuanya dilakukan secara simultan tanpa campur tangan langsung dari otak utama.
3. Darah Biru: Pigmen yang Mengandung Tembaga
Warna darah gurita yang biru juga merupakan fakta ilmiah yang benar.
Warna ini disebabkan oleh hemocyanin, pigmen pembawa oksigen yang mengandung tembaga, berbeda dengan hemoglobin yang mengandung zat besi pada mamalia dan manusia.
- Hemocyanin
Hemocyanin lebih efisien daripada hemoglobin dalam mengikat oksigen pada suhu rendah dan dalam lingkungan oksigen rendah, seperti yang biasa ditemukan di bawah laut.
Ini memberikan gurita kemampuan untuk bertahan dalam kondisi lingkungan yang beragam dan kadang-kadang keras, seperti di kedalaman laut yang dingin dan gelap.
Ketika darah gurita beroksigen penuh, warnanya menjadi biru cerah, sementara ketika kadar oksigennya menurun, darahnya berubah menjadi biru gelap.
Fungsi hemocyanin ini sangat penting untuk gurita, yang sering harus beradaptasi dengan lingkungan yang sangat bervariasi, baik dalam hal kedalaman, suhu, maupun ketersediaan oksigen.
4. Kemampuan Luar Biasa Lainnya
Selain memiliki tiga jantung, sembilan otak, dan darah biru, gurita juga dikenal karena berbagai kemampuan luar biasa lainnya yang membuatnya menjadi salah satu hewan paling cerdas dan adaptif di lautan.
- Kamuflase yang Luar Biasa: Gurita memiliki kemampuan untuk mengubah warna dan tekstur kulit mereka dengan cepat, berkat sel-sel pigmen yang disebut chromatophores.
Ini memungkinkan mereka untuk berbaur dengan lingkungan, menghindari predator, atau menyergap mangsa.