PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Membanggakan, inilah kata yang patut diberikan kepada Nur Fatia Azzahra.
Meski dirinya penyandang disabilitas tunadaksa, hal ini tidak mematahkan semangatnya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi wanita (Polwan).
Fatia baru saja dinyatakan lolos seleksi Bintara Polri Tahun 2024 dan melaju ke tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) II.
BACA JUGA:Dihantam Ombak, Petani di Sungai Dua Banyuasin Hilang Tenggelam
BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Ajak Organiasi Kelembagaan Jadi Garda Terdepan Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada
Kisahnya merupakan inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk meraih mimpi.
Nur Fatia Azzahra berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan tekad yang kuat dan semangat yang tidak mudah goyah.
Meskipun menghadapi tantangan fisik sebagai penyandang tunadaksa, Fatia selalu berusaha untuk tidak membiarkan keterbatasan itu menghalangi langkahnya.
BACA JUGA:Peringatan HPN Tahun 2024, PWI Pusat Berikan Penghargaan Ini pada Pj Gubernur Sumsel
BACA JUGA:Truk Box Muatan Wortel Terguling di Jalintim Palembang-Betung, Hindari Tabrakan Lawan Arus
Fatia adalah lulusan sarjana psikologi, dan latar belakang akademisnya ini memberikan bekal yang kuat dalam memahami dan mengatasi berbagai tantangan mental yang mungkin dihadapinya.
Pendidikan psikologi juga membantunya memahami bagaimana mengelola emosi dan menjaga motivasi tinggi dalam situasi yang menantang.
Ketika ia memutuskan untuk mengikuti seleksi Bintara Polri, banyak orang mungkin meragukan kemampuannya.
BACA JUGA:Bikin Heboh ! Buaya Sepanjang 2,5 Meter Tertangkap Kamera di Jalan Lintas Palembang-Rambutan
BACA JUGA:Penting Diingat ! Daftar Nama Desa di Kecamatan Suak Tapeh Banyuasin, Ada 11 Desa