Harga Beras Melejit, Rakyat Menjerit

Selasa 05-03-2024,13:40 WIB
Reporter : Cahaya Istiqomah
Editor : Fidiani

Upaya yang ada belum mampu menyentuh akar persoalan. Kenaikan harga bahan pokok masih menjadi momok di setiap tahunnya.

Semua ini tidak lepas dari diadopsinya sistem ekonomi kapitalis yang berasaskan sekularsime.

Sistem ekonomi kapitalis memungkinkan terjadinya perselinguhan penguasa dan pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan materi.

Alih fungsi lahan dilakukan tanpa pertimbangan kebutuhan pangan nasional. Akibatnya, ramai lahan dibuka bukan untuk kepentingan menghasilkan bahan pokok, tapi justru berubah menjadi lahan industri.

Semua demi mengikuti nafsu pengusaha dalam mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

Pandangan Islam 

Pemimpin dalam islam harus mampu berbuat adil dan bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya, mulai dari larangan penimbunan barang, mekanisme pembentukan harga, permodalan, sumber daya manusia, dan sebagainya.

Sebagaimana diriwayatkan melalui Umar Ra. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Orang yang mendatangkan (makanan) akan dilimpahkan rezekinya, sementara penimbun akan dilaknat." (HR. ).

Dalam Islam, tugas negara adalah melayani, melindungi serta memastikan kebutuhan rakyatnya tercukupi dengan mudah, murah dan berkualitas.

Islam memiliki mekanisme agar ketersediaan pangan dan harga tetap stabil.

Pemerintah memiliki kebijakan dengan menyediakan lahan pertanian. Bila ada lahan yang tidak digarap selama 3 tahun atau terbengkalai, maka tanah tersebut diserahkan kepada negara untuk diberikan kepada siapa saja yang ingin menghidupkannya.

Dalam sistem Islam, pemerintah juga akan mengurangi alih fungsi lahan dan meningkatkan kualitas benih, pupuk, serta metode pertanian.

Dengan dukungan penuh terhadap para petani, ketersediaan bahan baku akan lebih mudah, sehingga kerja keras para petani akan seimbang dengan hasil yang didapat.

Dalam kitab Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam, Syekh Yusuf Qaradhawi mengatakan bahwa, Allah telah menyiapkan bumi untuk tumbuhan dan penghasilnya, dan menjadikan bumi itu mudah dijelajahi (dzalul) dan hamparan (bisath). Hal tersebut merupakan nikmat yang harus disyukuri.

Surat tersebut menjelaskan supaya manusia dapat memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang telah Allah berikan berupa tanah yang luas dan datar untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler