BACA JUGA:Waspada! 4 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Durian. Nomor 4 Paling Mengerikan
Kementerian Perdagangan Thailand melaporkan ekspor durian senilai US$2,3 miliar ke Tiongkok pada tahun yang sama, dengan proyeksi peningkatan hingga 20% di tahun berikutnya.
Keuntungan utama bagi pemasok Thailand adalah tidak adanya pajak impor di Tiongkok.
Varietas unggulan, seperti Monthong (Bantal Emas), menjadi primadona karena rasa manisnya dan kemampuan untuk tetap segar dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun konsumsi durian lokal mengalami penurunan, permintaan internasional terus meningkat, terutama dari pasar seperti Hong Kong, yang menyumbang 90% dari ekspor durian Thailand.
2. Malaysia
Meskipun Malaysia hanya menyumbang 5% dari volume ekspor durian global, negara ini berkembang pesat sebagai salah satu produsen durian terbesar di dunia.
Antara tahun 2016 dan 2020, nilai ekspor durian Malaysia meningkat sebesar 107%, mencapai US$34,7 juta pada September 2020.
Hong Kong, Tiongkok, dan Singapura menjadi importir terbesar durian Malaysia.
Meskipun tidak dapat menyaingi volume ekspor Thailand, Malaysia menawarkan kultivar durian paling mahal, yaitu Musang King.
Varietas ini sangat dihargai oleh pecinta durian karena tingkat Brix tertinggi, berkisar antara 39 hingga 44. Brix digunakan untuk mengukur kandungan gula atau kandungan larut air dalam buah.
Keberhasilan ekspor Musang King menguntungkan petani dan eksportir, menjadikan Malaysia sebagai pemain utama dalam industri durian global.
3. Indonesia
Meskipun Indonesia mungkin kurang dikenal sebagai produsen durian, negara ini memiliki potensi besar.
Menurut Statista, volume ekspor durian Indonesia ke Malaysia pada tahun 2020 mencapai 94 ton, membuatnya menjadi salah satu produsen durian terkemuka di dunia.
Meski terdapat kendala pasokan akibat sifat buah yang musiman, upaya pertanian lokal dan ekspor meningkat, memproyeksikan peningkatan produksi dan ekspor durian Indonesia.