Pupuk kompos sudah siang apabila wadah sudah terasa dingin dan tidak berbau serta berwarna coklat atau kehitaman.
Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah sampah, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan pertanian.
Penggunaan pupuk organik yang terbuat dari sampah dapur dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak tanah dan air.
Selain itu, pupuk ini membantu menciptakan siklus berkelanjutan dalam pengelolaan sisa-sisa bahan organik.
Beberapa komunitas lokal telah mengadopsi inisiatif ini dengan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mengumpulkan sampah dapur dan mengolahnya menjadi pupuk.
Dukungan masyarakat sangat penting dalam menjamin kesuksesan proyek ini. Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam pemisahan sampah dan mendukung upaya pembuatan pupuk organik.
Pembuatan pupuk dari sampah dapur, termasuk cangkang telur, kulit bawang, ampas kelapa, dan kulit buah-buahan, adalah contoh nyata bagaimana kita dapat mengubah limbah menjadi sumber daya berharga.
Inisiatif ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tetapi juga tentang menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung pertanian dan merawat lingkungan.
Dengan kesadaran yang terus berkembang, kita dapat berharap melihat lebih banyak inovasi semacam ini untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.*