Semakin tinggi nilai dalam Skala Scoville, semakin pedas cabai tersebut.
Sejarah Carolina Reaper
Cabai Carolina Reaper pertama kali diperkenalkan oleh Ed Currie, seorang petani dari Carolina Selatan, Amerika Serikat.
Pengembangan cabai ini dimulai pada awal 2010, ketika Currie menggabungkan cabai Pakistan Naga Morich dengan cabai Merah Trinidad.
Melalui serangkaian penelitian dan perkawinan silang, dia berhasil menciptakan varietas cabai yang memiliki tingkat kepedasan luar biasa.
Pada tahun 2013, Carolina Reaper secara resmi diakui oleh Guinness World Records sebagai cabai terpedas di dunia, dengan tingkat Scoville Heat Unit (SHU) mencapai lebih dari 1,6 juta.
Namun, beberapa varietas Carolina Reaper yang terbaru bahkan mencapai lebih dari 2,2 juta SHU, menjadikannya sebagai raja takhta cabai terpedas.
Keunikan Carolina Reaper
Cabai Carolina Reaper memiliki ciri khas yang membuatnya unik dan sangat dihormati di dunia cabai. Berikut adalah beberapa karakteristik yang membuatnya menonjol.
Ekstrem Kepedasan
Sebagai cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper menyuguhkan tingkat kepedasan yang sangat tinggi.
Bahkan bagi mereka yang terbiasa dengan cabai-cabai pedas, Carolina Reaper bisa menjadi tantangan nyata.
Penampilan yang Menakutkan
Carolina Reaper memiliki bentuk yang unik dengan tonjolan dan warna yang intens.
Buahnya terlihat seperti tengkorak, memberikan kesan yang sesuai dengan tingkat kepedasannya yang ekstrem.
Proses Panen dan Penanganan Khusus