5 Hewan Terma​hal di Dunia: Nomor 3 Ternyata Hidup di Indonesia

Rabu 06-12-2023,07:31 WIB
Reporter : Yanti
Editor : Yanti

tubuhnya hanya sekitar 5 hingga 6 inchi, membuatnya menjadi primadona bagi para kolektor hewan eksotis. Siapa yang menyangka jika Burung Hantu Flores ini hidup di alam hutan Indonesia.

Burung Hantu Flores hidup di pulau-pulau kecil di Indonesia, dan populasi mereka terus menurun karena hilangnya habitat alaminya.

4. Badak Putih Utara

Badak putih utara, satu-satunya subspesies badak putih yang tersisa, menduduki peringkat kedua dalam daftar hewan terma​hal.

Kondisi kepunahannya yang hampir pasti membuat setiap individu badak putih utara menjadi sangat berharga. 

Saat ini, hanya dua badak putih utara yang masih hidup, dan keduanya betina yang tinggal di bawah perlindungan ketat.

Dalam beberapa kesempatan, badak putih utara yang terakhir masih hidup dihargai dengan harga yang mencapai jutaan dolar oleh beberapa organisasi konservasi dan mungkin juga oleh kolektor pribadi yang memiliki niat baik.

5. Kakapo

Kakapo, juga dikenal sebagai burung hantu Selandia Baru, menempati peringkat pertama dalam daftar hewan terma​hal di dunia.

Hanya sekitar 200 individu Kakapo yang tersisa di alam liar, menjadikannya salah satu burung paling langka di dunia.

Keunikan Kakapo tidak hanya terletak pada warna hijau zamrudnya yang memukau, tetapi juga pada sifatnya yang sangat ramah dan mirip dengan manusia.

Dalam beberapa dekade terakhir, upaya konservasi yang intensif telah dilakukan untuk menyelamatkan Kakapo dari kepunahan.

Namun, langkah-langkah ini juga meningkatkan nilai moneter Kakapo. 

Sebuah lelang yang diadakan untuk hak penggembalaan nama-nama Kakapo mencapai angka yang mengesankan, dengan kolektor dan lembaga konservasi bersaing untuk memiliki satu dari sedikit Kakapo yang masih hidup.

Hewan-hewan terma​hal di dunia tidak hanya mencerminkan kekayaan alam dan keunikan biologi, tetapi juga menunjukkan dilema moral dan etika dalam melindungi keberlanjutan spesies.

Meskipun nilai ekonomi tinggi dapat menjadi dorongan untuk konservasi, seringkali hal ini juga menciptakan tantangan baru dalam upaya menjaga keberlanjutan alam.

Kategori :