"Memang ada, kemarin sore itu di Jembatan Sumber Sempat direkam oleh seorang warga," katanya, Senin 6 November 2023.
Sumito menjelaskan jika buaya muara itu memang sudah sering muncul bahkan setiap harinya pasti menampakkan diri.
"Memang tiap hari, sore hari pasti muncul (buaya). Kalau yang kemarin panjangnya sekitar 5 meter," jelas Camat Pulau Rimau.
Dirinya tak menampik, jika wilayah Kecamatan Pulau Rimau banyak dihuni oleh buaya muara.
"Diperkirakan buaya yang muncul kemarin itu berbeda dengan buaya yang pernah dilihat warga lainnya. Karena jumlah buaya di Pulau Rimau ini sangat banyak," jelasnya.
"Buaya itu datang dari muara Teluk Betung, muara Sungai Calik, Sungai Penetak dan Bendam," tambahnya.
Dengan jumlahnya yang sangat banyak, untuk itulah Pemerintah Kecamatan Pulau Rimau tak henti-hentinya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada saat beraktivitas di sungai.
"Kita sudah menghimbau setiak kali ada rapat dan pertemuan. Selain itu juga kita pasang banner-banner yang berisi himbauan di sejumlah titik yang cukup rawan serangan buaya," ungkapnya.
"Dan alhamdulillah, sejauh ini sejak saya menjadi Camat, belum ada warga kita yang dikabarkan diterkam buaya. Ya mudah-mudahan jangan ada," pintanya.
Ditanya desa mana saja di Kecamatan Pulau Rimau yang cukup rawan serangan buaya dan menjadi wilayah habitat buaya muara?
"Mulai dari Desa Mukut, Teluk Betung dan wilayah Senda. Karena kan sungai yang ada di Pulau Rimau ini bermuara hingga ke wilayah Suak Tapeh," bebernya.
Dirinya berharap agar BKSDA Sumsel untuk melakukan penangkapan buaya, mengingat keberadaannya yang makin meresahkan.
"Saya sudah tiga kali melaporkan pada BKSDA, tapi sampai saat ini belum dilakukan penangkapan. Kami berharap jika ditangkap bisa dibawa ke penangkaran sehingga masyarakat bisa tenang saat beraktivitas," pintanya.***