PALEMBANG, HARIANBANYUASIN.COM - Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengharapkan dengan digelarnya Rakor Pengarahan DIPA Tahun 2023 di Provinsi Sumsel, menjadi pembelajaran untuk menumbuhkan IKM di Sumsel.
Itu terungkap saat Rapat Koordinasi Pengarahan DIPA Tahun 2023 di Provinsi Sumsel, diselenggarakan di Hotel Wyndham, Senin 6 Februari 2023, malam.
"Rakor ini bukan saja jadi pembelajaran tumbuh kembang IKM. Tetapi juga jadi langkah awal menyukseskan penyusunan rencana program yang strategis dan rencana besar yang telah disiapkan," ungkap Wagub.
Kata Wagub, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,573%. Catatan ini dinilainya cukup memberikan gambaran dan rasa optimis yang tinggi bagi semua pihak untuk dapat meningkatkan perekonomian yang lebih baik.
Ia juga mengatakan pemerintah menyadari, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, haruslah mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yaitu kesejahteraan yang adil dan merata, kesejahteraan yang mampu menyentuh sendi-sendi perekonomian rakyat khususnya di Sumatera Selatan.
"Ini satu langkah awal dalam menyusun rencana program yang strategi dan rencana besar yang kita siapkan betul-betul dan harus secara konsisten kita kerjakan di lapangan," jelasnya.
Strategi besar dalam merespons tantangan ekonomi global dan juga harus dapat dilakukan secara riil terhadap pelaksanaan kegiatan ini nantinya.
Sehingga dapat menjadi instrumen perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan.
Dan juga harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural.
"Saya optimis, melalui kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Insyallah pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan akan semakin baik," harapnya.
Sementara itu Dirjen IKMA Kemenperin RI, Ir. Reni Yanita mengatakan Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyelaraskan program
kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah di masing-masing daerah.
Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada tahun 2022, diharapkan anggaran dekonsentrasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangkitkan gairah industri kecil dan menengah yang terdampak pandemi.
Reni jug menegaskan, anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal.
Yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melaluikegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.
Ia berharap, dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat.
Adapun capaian kinerja pada kegiatan dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang 2022 tercatat telah menumbuhkan 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 WUB diantaranya telah mendapatkan legalitas usaha.
Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP.