Dalam Islam manusia tidak akan di hisab Allah SWT terkait hasil yang dia dapat, karena hasil adalah wilayah ketetapan Allah dan manusia tidak dapat menentukannya.
Namun, Allah SWT akan menilai bagaimana usaha yang kita lakukan dalam menjemput rezeki tersebut, apakah sesuai dengan aturan Allah SWT atau malah melanggar perintah-Nya.
Dalam berikhtiar menjemput rezeki Allah berfirman: “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (TQS: At- Taubah ayat 105).
Maka kita diwajibkan berikhtiar sebaik mungkin, namun apapun hasil dari ikhtiar kita serahkan kepada Allah SWT.
Namun, patut disadari juga bahwa rezeki tidak selalu dalam bentuk materi. Ketika di berikan badan yang sehat, anak yang Sholeh dan Sholeha, teman dan tetangga y baik sana lain-lain itu juga bentuk rezeki yang Allah SWT berikan kepada mahluk-Nya.
Kadang tanpa kita sadari ketika kita berdoa meminta semua kepada Allah SWT dan belum dikabulkan Allah SWT maka janganlah bersedih.
Karena, kita tidak tahu apakah yang kita minta itu belum baik bagi kita, sehingga Allah SWT menunda untuk beberapa waktu.
Ketika saatnya tiba Insyaallah apa yang sudah menjadi rezeki kita akan Allah berikan, yang kadang kala tidak kita sangka-sangka datang.