PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Anak muda jaman sekarang mungkin asing dengan buah ini. Namun pada tahun 80-90an buah ini cukup populer sebagai cemilan anak-anak. Selain rasanya yang manis, buah ini juga banyak tumbuh liar sehingga mudah dijumpai di mana saja.
Tanaman ini berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara dan akhirnya menyebar ke daerah tropis dan subtropis sampai ketinggian 2.400 m. Karamunting cukup adaptif di berbagai habitat dan jenis tanah.
Di beberapa tempat tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunganya bisa berubah warna dari ungu - pink kemudian menjadi putih.
Namun di tempat lain, tanaman ini dianggap sebagai gulma karena pertumbuhannya yang sangat cepat sehinga dapat mengalahkan vegetasi aslinya.
Buah karamunting berwarna hijau dan akan berubah menjadi kecoklata hingga hitam ketika sudah matang. Di beberapa daerah buah ini mulai dimanfaatkan masyarakat, dengan cara diolah menjadi bahan pewarna alami makanan, dodol, dan sirup.
Selain rasanya yang segar dan manis, buah karamunting ternyata mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan diperlukan untuk mencegah atau mengurangi penyakit akibat radikal bebas.
Selain kandungan antioksidan pada buahnya, beberapa manfaat lain pada tanaman karamunting adalah:
1. Akar
Ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain, ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah. Kandungan tannin atau zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami. Sebagian masyarakat bahkan memanfaatkannya untuk menghitamkan gigi dan alis.