Namun yang membuat sakit hati karena calon mempelai wanita marah sambil membanting pintu dan berkata kalu dia tidak mau uangnya kurang.
Mendapat perlakuan seperti ini akhirnya Anjas dan keluarga besar pihak mempelai pria memutuskan untuk membatalkan pernikahan tersebut.
Meskipun acara pernikahan sudah di depan mata.
Saat dikonfirmasi, Kades Blambangan Salman membenarkan jika perempuan yang dimaksud adalah warganya.
Sejak kasusnya menjadi viral si perempuan tidak pernah lagi terlihat di desa.
Meski sebelumnya Pemdes Blambangan melakukan mediasi, tetapi pihak pria sudah tidak mau melanjutkan pernikahan.
“Perempuan setuju untuk melanjutkan pernikahan, namun pihak laki-laki tetap pada pendiriannya untuk tidak melanjutkan pernikahan. Artinya keduanya tidak berjodoh,” kata Kades, seperti yang dikutip dari palpos.id.*