Dengan terbentuknya kepenguruaan KDEKA Sumsel lanjut Herman Deru akan semakin mendorong pengembangan ekositem industri halal dengan model bisnis, permodalan dan akses pasar yang lebih baik dan mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumsel.
"Kedepan diharapkan KDEKS Sumsel akan menjadi motor penggerak dalam pembangunan usaha untuk memacu pertumbuhan dunia usaha dan memperkuat pemulihan ekonomi masyarakat menuju Sumsel Maju untuk Semua," tutupnya
Ditempat yang sama Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB), Ahmad Syamsudin Syamsudin berharap BSB melalui ekonomi syariah dapat bersinergi dengan KDEKS dan MES dalam rangka membangun ekonominsyariah yang universal Rahmatan lil 'Alamin. Sebagai pondasi di Sumsel saat ini sudah berdiri dua bank wakaf mikro.
"Hari ini merupakan bukti bahwa BSB berinisiasi untuk mewujudkan masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi disamping sebagai tempat ibadah maupun pendidikan," ungkapnya.
Dia menegaskan pada hari itu juga BSB memperkenalkan Mart-Booth atau disebut lapak berjualan.
"Mart-Booth ini merupakan mini kontainer sebagai tempat pengurus masjid maupun remaja masjid melakukan kegiatan ekonomi sebagai upaya memenuhi kebutuhan para pengujung masjid ataupun masyarakat sekitar seperti menjual sembako, minum, makanan kecil dan perlengkapan sholat serta lainya," paparnya.
Selain Mart-Booth lanjut dia, BSB juga mempunyai produk lainnya untuk mendukung ekonomi syariah yaitu Ziswaf Mobile yang merupakan alat pembayaran zakat, infaq, sadakah dan wakaf melalui mobile banking BSB yang kerjsama melalui BAZNAS Sumsel dan Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Sumsel.
"Tak hanya itu BSB juga melakukan pembangunan Masjid selain tempat beribadah tapi juga tempat Kantor KDEKS dan MES serts pengembangan ekonomi syariah," tandasnya.