BETUNG, harianbanyuasin.disway.id - Masa pandemi Covid-19 merupakan salah satu kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik.
Untuk mengatasi learning loss diperlukan kebijakan pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan.
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pendekatan bakat dan minat siswa. Peserta didik dapat memilih materi apa saja yang ingin dipelajari sesuai bakat dan minatnya.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Satuan pendidikan di Kabupaten sangat respon dengan hadirnya Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Berbagai satuan pendidikan menggelar workshop pengembangan modul ajar diritikberatkan pada kurikulum merdeka baik sekolah penggerak maupun sekolah non penggerak.