
atau orang Polres yang datang ke rumahnyi itu soal lain.
Mengapa laporan pelecehan seksual dilakukan setelah yang dilaporkan meninggal?
Itu suka-suka yang melapor.
Dengan adanya laporan itu seharusnya media yang ''ngepos'' di Polres Jakarta Selatan
langsung tahu. Pengaduan seperti itu harus dibuka.
Kelihatannya wartawan memang mulai tahu. Tapi belum mau menulis. Bisa saja karena
belum berhasil mendapat konfirmasi. Atau sengaja diminta menunggu keterangan resmi.
Maka mau tidak mau akan ada keterangan resmi.
Itulah sebabnya Polri melakukan konferensi pers tanggal 11 Juli 2022.
Begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dari konferensi pers itu. Begitu banyak
kejanggalan di alur ceritanya.
Tapi setidaknya wartawan sudah mulai bisa menulis. Wartawan juga mulai punya pijakan
untuk melakukan reportase. CNN Indonesia dan Detik mengirim wartawan ke Duren 3.
Yakni ke rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Mereka wawancara dengan orang-orang di situ.
Lalu datanglah tiga orang petugas. Mereka minta HP dua wartawan itu. Dibuka. Isinya
dihapus. Yakni yang berkaitan dengan wawancara soal tembak-menembak.